DEPOK, MP - Penderita gizi buruk di Kota Depok meningkat menjadi 460 balita pada Mei 2009 dari jumlah 441 balita pada Oktober 2008. "Selain kurangnya asupan gizi, gizi buruk juga disebabkan oleh lingkungan atau sanitasi yang buruk dan tidak sehat di sekitar tempat tinggal," kata Kepala Bidang Bina Kesehatan Keluarga (Binkesga), Dinas Kesehatan Kota Depok, Dewi Sarifah, di Balaikota, Depok.Menurut dia, banyak warga Depok yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, dan berdampak pada banyaknya balita yang menderita gizi buruk."Rata-rata mereka yang bergizi buruk tinggal di permukiman padat penduduk dan cenderung kumuh," katanya.
Ia mengatakan penderita gizi buruk biasanya disebabkan dua faktor. Pertama, anak memang murni kekurangan asupan. Kedua, adanya penyakit penyerta seperti jantung dan pencernaan atau yang lainnya.
Dewi juga mengatakan 90 persen balita yang menderita gizi buruk mengidap penyakit tuberkulosis (TB). Hal itu sesuai hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan periode Januari 2009 kepada seluruh balita gizi buruk di 63 kelurahan.
Untuk mengatasi masalah TB pada balita gizi buruk, Dinas Kesehatan sudah memberikan obat anti-TB dan penyuluhan kepada orang tua mengenai asupan gizi di 30 puskesmas dan posyandu.
Menurut dia, untuk mengetahui seorang anak termasuk gizi buruk atau tidak, diperlukan pengecekan standar berat badan dengan validasi umur, dan berat badan dengan validasi tinggi badan.
Untuk mengatasi masalah gizi buruk Dinkes Kota Depok telah melaksanakan program intervensi berupa penyuluhan, pemantauan dan perbaikan gizi buruk dengan memberikan makanan tambahan terhadap 600 balita selama 90 hari.
Selain itu dia juga mengatakan pihaknya telah menyediakan Therapeutic Feeding Center (TFC) yang dapat digunakan sebagai tempat rawat inap bagi penderita gizi buruk.** (mp/eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar