Sponsor

Minggu, Juli 12, 2009

Kebakaran Hutan, Tim Pemadam Diturunkan

PEKANBARU, MP - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menurunkan tim pemadam api ke sejumlah lokasi kebakaran hutan dan lahan yang tengah melanda beberapa wilayah di provinsi tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdalkarhutla) Provinsi Riau, Raja Mambang Mit, yang juga Wakil Gubernur (Wagub) Riau, di Pekanbaru, Minggu (12/7).

Mambang Mit menjelaskan, diturunkannya tim pemadam api dari beberapa sektor itu dimaksudkan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang melanda Provinsi Riau dalam beberapa pekan terakhir.

Kebakaran hutan dan lahan tersebut telah mengakibatkan timbulnya kabut asap yang mengganggu aktivitas masyarakat dan membahayakan kesehatan lingkungan.

Untuk itu, kata Mambang, pihaknya telah meminta seluruh tim pemadam yang ada di kabupaten/kota untuk berkoordinasi dan bergabung bersama tim pemadam dari tingklat provinsi untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"Tim pemadam dari provinsi dan kabupaten/kota akan bersama-sama turun ke lapangan guna memadamkan api," kata Mambang, menjelaskan.

Ia menambahkan, pihaknya berharap dengan penurunan tim pemadam api tersebut akan dapat meminimalisasi luas areal kebakaran di sejumlah wilayah di Provinsi Riau.

Sementara itu, berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 diketahui bahwa kebakaran hutan dan lahan terdeteksi di sembilan kabupaten/kota dengan 38 "hotspot".

Sembilan kabupaten/kota tersebut adalah Rokan Hulu dan Siak dengan sepuluh titik api, Rokan Hilir dan Bengkalis dengan lima titik api.

Selain itu, Kampar, Kuantan Singingi dan Kota Dumai dengan dua titik api. Pelalawan dan Indrairi Hulu masing-masing satu titik "hotspot", sehingga totalnya menjadi 38 titik api.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat dan perusahaan untuk tidak membuka hutan dan lahan dengan cara melakukan pembakaran guna menghindari timbulnya kebakaran besar dan kabut asap.

BMKG juga memprediksi peluang hujan di Riau hingga beberapa hari ke depan masih sangat minim, sehingga kebekaran kecil kemungkinan dapat dipadamkan oleh cairan yang datang dari langit.

Sekedar untuk diketahui sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyatakan bahwa sembilan daerah di Riau dilanda kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 diketahui bahwa kebakaran hutan dan lahan terdeteksi di sembilan kabupaten/kota dengan 38 hotspot, kata staf analisa BMKG Kota Pekanbaru, Marzuki di Pekanbaru, Minggu.

"Ada 38 hotspot sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di sembilan kabupaten/kota," katanya. Sembilan kabupaten/kota tersebut, adalah, Rokan Hulu dan Siak dengan sepuluh titik api, Rokan Hilir dan Bengkalis dengan lima titik api. Selain itu, Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi dan Kota Dumai dengan dua titik api.

Ditambah lagi, Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu masing-masing satu titik a[i sehingga totalnya menjadi 38 titik api. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan jumlah pantauan satelit NOAA 18 pada hari sebelumnya yang hanya mendeteksi adanya empat titik api di Riau.

Peningkatan tersebut diprediksi BMKG Kota Pekanbaru sebagai dampak dari tingginya tingkat kekeringan serta potensi penyulutan api di Riau. Karenanya, BMKG mengimbau kepada seluruh masyarakat dan perusahaan untuk tida membuka hutan dan lahan dengan cara bakar guna menghindari kebakaran besar dan kabut asap.

"Pembukaan hutan atau lahan dengan cara bakar saat tingkat kekeringan berada pada level ekstrim dapat mengakibatkan api cepat menyebar luas hingga sulit dikendalikan dan menimbulkan kabut asap," katanya. BMKG juga memprediksi peluang hujan di Riau hingga beberapa hari ke depan masih sangat minim. "Ada peluang hujan di beberapa wilayah di Riau namun hanya bersifat lokal dengan intensitas yang ringan saja," katanya. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut