DELI SERDANG, MP - Penderita yang terinfeksi “human immuno deficiency virus and acquired immuno deficiency syndrome” (HIV/AIDS) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara mencapai 170 orang.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Langsung Dinas Kesehatan Sumatra Utara, Sukarni di Medan, Senin, mengatakan, dari jumlah itu 84 orang dalam kategori terinfeksi HIV dan sisanya sebanyak 86 orang sudah positif terkena AIDS.
Ratusan penderita HIV/AIDS tersebut, katanya, tertular karena menggunakan jarum suntik saat mengonsumsi narkoba, pekerja seks komersial (PSK), waria pekerja seks dan masyarakat yang memiliki perilaku seks yang menyimpang. “Sebagian besar penderita HIV/AIDS berasal dari jarum suntik narkoba dan pengguna wanita pekerja seks,” katanya.
Pihaknya berupaya menjalankan sejumlah program untuk mencegah meluasnya penularan HIV/AIDS di Kabupaten Deli Serdang yang menduduki rangking kedua teratas setelah kota Medan. Antara lain program pemakaian kondom di sejumlah tempat hiburan malam dan memberikan pendidikan kepada pemilik tempat hiburan tentang penularan dan bahaya HIV/AIDS.
Dalam mengantisipasi peningkatan kasus HIV/AIDS, klinik Voluntary Councelling and Testing (VCT) di Deli Serdang terus menyosialisasikan dan melakukan penyuluhan mengenai HIV/AIDS terutama kepada pihak yang diprediksi beresiko tinggi. “Untuk mewujudkannya memang diharapkan peran masyarakat,”a katanya.
Peran masyarakat, kata dia, dilakukan dengan cara memantau perkembangan kesehatannya melalui uji klinis, karena prinsip dasar penanggulangan penyakit HIV/AIDS hanyalah kesadaran dan dukungan dari masyarakat itu sendiri.
Dinkes Sumatra Utara sudah menyiapkan VCT di beberapa wilayah kabupaten/kota. Rencananya di tahun 2010 VCT akan diberlakukan di setiap rumah sakit guna memberikan pelayanan bagi penderita HIV/AIDS.
Selain itu, Dinkes juga akan meningkatkan kunjungan VCT ke sejumlah lokasi yang berisiko tinggi menularkan HIV/AIDS, serta menyosialisasikan kepada generasi muda dan sekolah-sekolah tentang bahaya HIV/AIDS.
Ia mengatakan, warga yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS bisa memeriksakan diri ke klinik VCT Rumah sakit dan VCT Puskesmas. Keberadaan VCT ini sangat diperlukan agar dapat mengetahui apakah seseorang terjangkit HIV/AIDS atau tidak, agar dapat ditangani secara lebih cepat.(red/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar