SURABAYA, MP - Sebanyak 32 personel kepolisian dari Direktorat Kepolisian Air (Dit Polair) Jatim akan memantau Jembatan Suramadu (Suramadu) dari bawah (perairan) selama Operasi Ketupat Seeru 2009.
"Mereka akan mengontrol arus mudik lewat laut di bawah Jembatan Suramadu," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam saat naik kapal dari Pelabuhan Tanjungperak Surabaya, Jumat, untuk meninjau bagian bawah Suramadu.
Didampingi Ditpolair Kombes Pol Anang S Hidayat dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti, ia mengatakan 32 polisi akan melakukan patroli dengan dua kapal kecil.
"Meraka akan dibagi dalam tiga `shift` (giliran) yang masing-masing shift ada 10 orang. Kalau `shift` sudah selesai, maka `shift` lainnya akan dapat menggantikannya," katanya.
Di bagian atas/darat (jembatan), katanya, juga ada pos pengamanan Suramadu yang akan melakukan patroli setiap 30 menit sekali," katanya.
Menurut dia, patroli itu akan membantu masyarakat yang mudik lewat Jembatan Suramadu, terutama pada malam hari yang penerangannya belum ada.
"Lampu yang nyala di Suramadu masih separuh, karena itu kami minta Jasamarga untuk menyalahkan separuh lagi. Itu `kan operasi kemanusiaan," katanya.
Bila lampu tidak menyala, katanya, akan berbahaya bagi mobil atau sepeda motor yang lampunya mati, sehingga rawan terjadi tindak kriminalitas.
"Kami juga dibantu TNI AU untuk memantau kondisi Suramadu dari udara," katanya.
Dalam peninjauan dari atas kapal itu, Kapolda Jatim sempat menggunakan teropong untuk melihat kondisi arus lalu lintas di atas Jembatan Suramadu.
Selain itu, Kapolda Jatim juga sempat menyaksikan kapal kecil Polair yang melintasi bagian bawah Suramadu dan pesawat milik Polri yang melintasi Jembatan Suramadu dari udara. (red/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar