Sponsor

Rabu, September 30, 2009

71 Jenazah Dievakuasi ke Rumah Sakit Padang

JAKARTA, MP - Sebanyak 71 korban meninggal akibat gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang mengguncang Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Rabu sore, dievakuasi ke Rumah Sakit Umum M Jamil Padang.

Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, terdapat 71 korban meninggal dunia yang saat ini telah dievakuasi ke Rumah Sakit M Jamil Padang. Seorang anak yang belum diketahui identitasnya hingga saat ini ditemukan meninggal di Hotel Ambacang.

Saat ini Kota Padang diguyur hujan. Kondisi tersebut menyulitkan evakuasi korban yang sebagian besar diduga masih tertimbun reruntuhan gedung dan pertokoan.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar telah menginstruksikan jajarannya untuk menggunakan alat berat guna mengevakuasi korban yang diduga masih banyak terjebak di dalam gedung dan pertokoan yang runtuh tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, warga masih berada di luar rumah dan berteduh di teras maupun tempat terbuka karena takut terjadi gempa susulan.

Arus lalu lintas di ruas jalan Kalawi, Kecamatan Kuranji, mengalami kemacetan cukup parah. Sebagian warga mengungsi mencari tempat lebih tinggi karena khawatir akan terjadi tsunami.

Satu jembatan yang menghubungkan kampung Kalawi dengan perumahan lainnya, yang panjangnya sekitar 50 meter, runtuh akibat gempa tersebut. Hal ini memicu kemacetan di kawasan "bay pass" sebagai satu-satunya akses jalan yang tersisa ke kampung Kalawi tersebut.

Sementara itu di Rumah Sakit Daerah Sungai Sapih pasien dirawat di luar gedung. Pihak rumah sakit pun mengeluhkan kurangnya bantuan tenda darurat, akibatnya sebagian dari pasien yang kini berada di teras maupun tenda-tenda darurat terkena guyuran hujan.

Di Pariaman, yang berjarak sekitar 60 Km dari Padang banyak rumah yang roboh rata dengan tanah akibat gempa 7,6 SR itu. "Dari empat rumah keluarga besar kami dua di antaranya roboh rata dengan tanah," kata Asmanidar (40 tahun).

Guru salah satu SMP Negeri di Kabupaten Padang Pariman itu mengatakan, seusai gempa penduduk setempat berkumpul di lapangan karena takut dengan gempa susulan.

"Kalaupun ada rumah penduduk yang tidak runtuh tetapi pemiliknya tidak berani kembali karena khawatir gempa sususlan," kata Asmanidar.

Linangan air mata penduduk mewarnai suasana duka masyarakat Pariaman karena derita mereka seakan bertabah saat hujan turun dan lampu listrik padam. Padahal mereka sedang berada di lapangan yang belum ada tendanya, kata Asmanidar.


Terjebak di Gedung Bertingkat

Sebelumnya ratusan warga di kawasan Kampung China, Kota Padang, Sumatera Barat diperkirakan terjebak di tengah reruntuhan gedung bertingkat akibat guncangan gempa yang terjadi pada Rabu, sore.

Dilaporkan, situasi di wilayah Kampung China porak-poranda karena sebagian besar bangunan berupa rumah toko (ruko) rubuh.

Kawasan ini yang merupakan salah satu pusat bisnis di tengah Kota Padang, terdapat berupa "show room mobil, minimarket, dan perkantoran swasta.

Selain gedung rata dengan tanah, banyak juga ruko yang sebelumnya bertingkat tiga runtuh satu tingkat yang mengakibatkan sebagian pekerja yang ketika gempa terjadi terjebak di dalamnya.

Ruang pamer mobil salah satu agen tunggal pemegang merek (ATPM) juga terlihat kendaraan ringsek akibat tertimba beton.

Hingga berita ini diturunkan, warga dan karyawan pertokoan yang terjebak di gedung masih belum bisa dievakuasi.

Situasi lain yang lebih mengenaskan terlihat di jembatan Andale salah satu jembatan yang membelah kota itu.

Jembatan yang melintasi sungai itu terputus yang mengakibatkan ratusan kendaraan terhenti.

Gempa tektonik berkekuatan 7,6 skala richter itu juga membuat terminal di kawasan Tabing tidak bisa difungsikan.

Secara keseluruhan situasi kacau, hingga malam hari masyarakat masih banyak yang memilih tinggal di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan.

Beberapa saat setelah gempa terjadi, banyak warga yang berupaya melarikan diri dengan menggunakan kendaraan motor dan mobil.

Akan tetapi karena dilanda rasa panik sebagian di antaranya ada yang justru mengakibatkan terjadi kecekalaan.

Sementara itu, Walikota Padang, Fauzi Bahar, langsung berkeliling kota meninjau situasi gempa.

Fauzi Bahar melalui mesjid-mesjid mengimbau warga agar tetap tenang karena gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami seperti yang dikhawatirkan sebagian masyarakat.

Situasi semrawut juga terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah DR M Djamil, Padang.

Banyak pasien yang berhamburan ke luar ruangan perawatan karena takut terjadi gempat susulan.

Selain karena pasien yang panik, rumah sakit juga mulai dipenuhi warga yang dievakuasi untuk mendapat perawatan.(red/*ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut