Sponsor

Jumat, September 11, 2009

Hirup Gas Beracun, Tiga Warga Jambi Tewas

JAMBI, MP - Tiga warga Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi tewas di dalam sumur saat akan memindahkan pompa air. Mereka diduga tewas karena menghirup gas beracun.

Kapolres Batanghari AKBP Edy Djubaidi saat dihubungi di Muarabulian, ibukota Batanghari, Jumat (11/9), membenarkan peristiwa yang menewaskan ketiga warga Desa Pasar Terusan tersebut. Ketiga korban sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawa mereka sudah tidak tertolong lagi.

Sampai Jumat malam, polisi masih menyelidiki kasus kematian ketiga warga dan keberadaan gas di dalam sumur. Adanya gas dalam sumur itu harus diselidiki untuk mengetahui apakah di dalamnya terkandung gas beracun atau tidak.

Tiga korban tewas itu adalah Madinatul Ilmi (28), Taufik (30) dan Yusuf (35). Ketiganya warga RT 03 Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muarabulian, Batanghari. Mereka diduga tewas ketika hendak mengambil dinamo atau mesin penyedot air dari dalam sebuah sumur, yang di dalamnya mengandung gas beracun.

Mengambil mesin penyedot air
Sejumlah warga setempat mengungkapkan, pada hari Kamis (10/9) pukul 15.30 WIB, Madi bermaksud mengambil mesin penyedot air dari dalam sebuah sumur di belakang rumahnya untuk dipindahkan ke sumur tetangga sebelahnya. Sumur itu sejak kemarau kering, padahal mereka membutuhkan air bersih untuk keperluan masak dan mandi.

Karena kondisi air sumur tak kunjung bertambah baik, pada Kamis sore, Madi turun ke dalam sumur melalui tangga kayu di sepanjang dinding sumur untuk melepaskan mesin penyedot air di dalam sumur bagian tengah. Namun alangkah malangnya Madi. Ketika baru menginjak anak tangga keempat dari tujuh tangga yang tersedia, korban jatuh terpeleset dan jatuh tercebur ke dasar sumur.

Taufik dan Yusuf yang melihat kejadian itu berusaha memberikan pertolongan. Taufik nekat masuk ke dalam sumur untuk membantu Madi, tapi ketika tiba di anak tangga ke empat, tubuhnya juga mengalami nasib sama seperti Madi. Dia terpeleset jatuh ke dasar sumur. Keadaan serupa juga dialami Yusuf. Ketiganya bertumpuk di dasar sumur.

Akibat kejadian itu, warga Desa Pasar Terusan gempar setelah mengetahui ada tiga warga menjadi korban. Namun warga lainnya tidak ada yang berani terjun ke sumur untuk memberikan pertolongan. Akhirnya, demi keamanan, warga terpaksa mengangkat tubuh korban dengan bantuan tali yang diulur menggunakan kayu dari mulut sumur. "Warga tidak ada yang berani lagi masuk ke dalam sumur karena takut kena gas beracun," ujar Ny Mini, salah seorang keluarga korban.

Menurut Ny Mini, selama ini tidak ada tanda-tanda jika sumur yang baru digali sekitar sembilan bulan lalu tersebut menyimpan gas beracun, karena sebelum air kering, air sumur itu selalu digunakan untuk keperluan, makan, minum dan mandi. (red/*ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut