Sponsor

Jumat, September 18, 2009

Mau Jadi Artis, Setor Dulu 50 Juta !

BATAM, MP - Siapa yang tak ingin terkenal, ngetop, dan bergelimang uang. Armaini pun mengingini anak gadisnya, Julika, menjadi artis film atau video klip dan sengetop Baim, pemeran sinetron Tarzan Cilik itu. Mimpi wanita warga Pancur Biru Lestari II, Seibeduk itu bersambut, ketika Ratu Pelangi Production menyodorkan tawaran menarik: ingin memakai Julika sebagai bintang film dan artis video klip.

Armaini pun girang dengan tawaran Ratu Pelangi yang beralamat di Perumahan Citra Batam Blok D/128, Batamcenter tersebut. Tapi, kegirangannya beringsut mengendur manakalah Ratu Pelangi mensyaratkan pada Armaini untuk membayar uang Rp50 juta. Karena syarat itu, “Saya bilang anak saya nggak bisa (main film dan bernyanyi). Tapi dibilangnya anak saya bisa dipoles,” kata Armaini.

Meski dibayangi keinginan anaknya bisa ngetop, tapi bagi Armaini uang Rp50 juta sangat lah besar. Mengetahui keengganan Armaini, pihak Ratu Pelangi tak kehabisan akal. Syarat pun dipotong setengahnya menjadi Rp25 juta. “Karena saya nggak mau, lalu mereka menurunkan jadi 25 juta.

Hingga akhirnya cuma minta 15 juta,” rinci Armaini. Toh Armaini akhirnya tertarik juga. “Karena anak saya dijanjikan main film sama video klip, saya akhirnya setor uang 11 juta,” bebernya.

Benar memang. Julika kemudian segera beraksi di depan kamera untuk melakoni debut keartisannya dengan membintangi sinetron berjudul Pintu Cahaya. Aktor kawakan asal Jakarta, Pong Hartajmo ditunjuk sebagai sutradara.

Shooting sendiri, berlangsung di Palembang dan pihak Ratu Production mengatakan pada Armaini, rencananya sinetron tersebut akan tayang di TVRI awal Ramadan lalu.

Video klip, menurut Armaini, juga sudah dibikin. Tapi selesai syuting, film dan video klip itu tak juga ditampilkan. Malahan Nalismawati, pemilik Ratu Pelangi yang bertindak sebagai produser, kembali meminta Armaini membayar uang Rp4 juta.

“Saya nggak mau orang saya belum dapat apa-apa kok disuruh bayar terus. Saya mulai curiga kalau ini penipuan,” tegas Armaini. “Tapi saya belum lapor polisi. Saya masih memberikan toleransi agar diselesaikan kekeluargaan saja.’’

Armaini semakin curiga bahwa ia telah menjadi korban penipuan, setelah ia mendapat informasi bahwa ada beberapa orang yang bernasib serupa. ‘’Saya masih menunggu korban yang lain lapor polisi. Soalnya korbannya banyak. Kalau korban lain lapor, saya akan ikut lapor juga,” tegasnya.

Pong Ketipu

Tak hanya Armaini yang merasa tertipu pihak Ratu Production. Sang sutradara sendiri, Pong Harjatmo, juga mengaku tertipu. Aktor yang kini mencoba-coba peran sebagai sutradara tersebut mengaku, Ratu Production hingga kini belum juga membayar honornya selama memproduksi film di Kepri.

“Honor saya dan asisten saya tak dibayarkan sampai sekarang. Saya merasa ditipu. Tolong ini (penipuan) diberitakan saja,” kata sutradara sekaligus pemeran di sinetron Pintu Cahaya itu.

Mengenai jumlah dugaan penipuan yang dilakukan Ratu Pelangi Production, aktor yang juga pernah menjadi pemeran pendukung film Biarkan Bintang Menari, itu enggan menyebutkan.

“Nggak cuma saya. Banyak yang juga ditipu. Di Karimun dan lainnya banyak yang tertipu. Kalau jumlahnya, tanya saja pada korban lainnya. Kalau saya yang ngomong nanti dikira fitnah,” ujar artis senior tersebut.

“Silahkan selidiki sendiri. Saya hanya berharap agar tidak ada lagi korban yang ditipu sama mereka,” terang Pong Harjatmo ketika berada di Bandara Hang Nadim, hendak terbang ke Jakrta. (red/*pmb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut