BALI, MP - Sudah tiga hari langit di atas Pulau Bali terus diselimuti mendung tebal disertai guyuran hujan yang datang dan pergi dengan intensitas berubah-ubah antara gerimis, hujan ringan, hingga sedang. Dari pemantauan hingga Selasa pagi , di sebagian besar daratan Pulau Dewata hampir tak pernah terlihat pancaran sinar matahari, kecuali di wilayah utara sekitar Kabupaten Buleleng yang berawan dan masih dapat menikmati pancaran sang surya.
Kondisi cuaca yang terus menerus diwarnai hujan, cukup menghambat aktivtas warga dan wisatawan untuk menikmati liburan Lebaran di alam terbuka, seperti ke Bali Outbound Farm di Baturiti, Bedugul, selain banyak yang membatalkan kunjungan ke Kebun Raya Bedugul.
Jika Bali terus-menerus diguyur hujan, dikhawatirkan juga akan menimbulkan banjir luapan sejumlah sungai, selain genangan air, terutama di kawasan perkotaan dan lingkungan pemukiman padat penduduk yang minim area resapan air dan tidak didukung saluran air atau gorong-gorong yang memadai.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar memprakirakan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas liburan Lebaran di alam terbuka itu akan berlangsung hingga Rabu (23/9).
Salah seorang petugas BMKG Wilayah III Denpasar,I Made Dwijendra mengakui kondisi cuaca di Bali umumnya berawan, diwarnai hujan ringan hingga sedang. Hal itu terjadi disebabkan adanya gangguan atmosfir, yakni pembelokan angin di perairan selatan Bali hingga perairan selatan Jawa Barat.
Selain itu, adanya sirkulasi udara vertikal yang melintas di ekuatorial perairan Indonesia atau “Madden Julian Oscillation-MJO” yang dapat memicu jatuhnya uap air. “Kedua hal tersebut menyebabkan kondisi cuaca di Bali umumnya berawan dan berpeluang terjadi hujan lokal dengan intensitas ringan hingga sedang,” ucap I Made Dwijendra seraya menyebutkan bahwa di wilayah utara sekitar Kabupaten Buleleng umumnya berawan.
Kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Bali yang diwarnai mendung tebal dan hujan, seperti di sekitar kota Denpasar, Gianyar dan Bedugul, Kabupaten Tabanan, cukup menghambat aktivitas warga dan wisatawan dalam menikmati liburan di alam terbuka.
Para peminat rekreasi di Bali Outbound Farm, Baturiti, kawasan Bedugul, tidak dapat melakukan seluruh kegiatan permainan seperti meluncur di udara dengan sarana tambang baja atau “flying fox” dan permainan perang-perangan (paintball).
Sementara pengunjung Kebun Raya Eka Karya atau Kebun Raya Bedugul juga jauh berkurang, karena wisatawan, terutama dari kalangan warga Bali, tidak dapat dengan leluasa bersantai di alam terbuka sambil menikmati hidangan bawaan sendiri.
Bahkan banyak warga yang membatalkan kunjungan ke kebun raya seluas 154 hektare tersebut, karena wisatawan biasanya hanya dapat bersantai dengan menggelar tikar di atas hamparan rumput menghijau di bawah pepohonan yang rindang saat cuaca cerah.
Cuaca cerah biasanya juga hanya berlangsung dari pagi hingga siang, setelah itu kawasan berudara sejuk itu diselimuti kabut. Sedangkan kali ini, sejak pagi sudah diselimuti mendung yang diwarnai guyuran hujan. (red/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar