PADANG, MP - Insiden pesawat tentara udara diraja Malaysia (TUDM) dilempari batu ketika mengantar bantuan kemanusiaan bencana gempa di Padang, Sumatera Barat diduga dilakukan segerombolan "anak-anak nakal" yang membenci Malaysia.
Menteri Pertahanan Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, anak-anak nakal itu mungkin bertindak akibat pengaruh pemberitaan media massa Indonesia mengenai isu isteri Manohara Odelia, isu kawasan laut Ambalat, tarian Pendet Bali dan lain-lain, menurut media massa Malaysia. "Saya percaya, pelemparan batu itu bukan kebijakan pemerintah Indonesia atau gubernur Sumatera Barat," kata Ahmad Zahid Hamidi.
Beberapa pesawat pengangkut C-130 TUDM dilempari batu oleh masyarakat setempat ketika mendarat di salah sebuah lapangan terbang di Sumatera Barat ketika menurunkan bantuan makanan, obat-obatanan dan tim penyelamat kemanusiaan.
Dalam sebuah jumpa pers Selasa, panglima tentera udara, Jend Rodzali Daud mengemukakan, kejadian itu berulang kali terjadi, namun angkatan udara Malaysia menjamin kejadian ini tidak mengancam keselamatan anggota pasukan udaranya.
Menteri Ahmad Zahid yang keturunan Yogyakarta mengatakan, kejadian itu tidak mematahkan semangat Malaysia membantu Indonesia yang tertimpa bencana gempa di Sumatera Barat atas dasar semangat setia kawan dan kemanusiaan.
Misi kita jelas untuk memberi bantuan, tiada agenda lain. Namun, kalau kita beri madu, tapi dibalas racun, kita ucapkan terima kasih, ujar menteri yang masih fasih berbahasa Jawa.
Bahkan hari ini, wakil PM Malaysia Muhyiddin Yasin menanggapi, bantuan kemanusiaan akan tetap dilanjutkan walaupun pesawat angkutnya ditimpuki, yang memperkuat seolah-olah menjadi suatu kebenaran.
Sementara itu hal tersebut dibantah oleh konsul jenderal Malaysia di Medan Fauzi bin Umar. "Kami sudah mengecek ke komandan lapangan udara Tabing Kol Pnb Letkol Damanik, Imigrasi Bandara Tabing, dan konsul jenderal Malaysia di Medan Fauzi bin Umar.
Mereka mengatakan tidak benar pesawat angkutan udara Malaysia ditimpuki batu," kata minister konselor Pensosbud (penerangan sosial budaya) KBRI Widyarka Ryananta di Kuala Lumpur.
Banyak Kadaluarsa
Ternyata setelah ditelisik aksi penimpukan batu terhadap pesawat asal Malaysia, oleh beberapa pemuda itu ternyata karena kesal terhadap bantuan gempa yang diberikan negara Malaysia banyak kadaluarsa.
Menurut informasi yang dihimpun, kekecewaan warga yang menerima bantuan tersebut juga dipicu oleh beberapa kasus yang sebelumnya dilakukan oleh Malaysia terhadap beberapa klaim budaya Indonesia, khususnya makanan Rendang, asal Padang.
Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan pengecekan terhadap bantuan dari beberapa negara asing.
Yang mengejutkan menurut Kepala Badan POM Husniah Rubiana Thamrin Akib mengatakan banyak ditemukan barang kadaluarsa bantuan gempa yang berasal dari Malaysia
"Kami melakukan pemeriksaan terhadap semua bantuan asing, dan yang paling mengejutkan, kami menemukan makanan kadaluwarsa asal Malaysia namun jumlahnya belum diketahui," katanya. (red/cok/*b8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar