SEMARANG, MP - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Siti Musriah (32) menderita luka parah akibat disiksa oleh majikannya saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia. Ditemui di Ruang Perawatan Maria Rumah Sakit Pelita Anugerah, Mranggen, Demak, kondisi Siti terlihat sangat memprihatinkan.
Sekujur tubuhnya dipenuhi luka lama maupun luka baru, termasuk di bagian telinga sebelah kanan yang menjadi cacat. Selain itu, tubuh Siti terlihat sangat kurus seperti tulang dibalut kulit dan rambutnya banyak yang rontok.
Siti yang dirawat di rumah sakit sejak Rabu (4/11) mengaku menderita luka-luka tersebut akibat disiksa dan dipukuli terus menerus menggunakan berbagai benda keras dan cambuk oleh majikannya bernama Jasminah, warga Penang Malaysia.
Siti berangkat ke Malaysia sekitar 13 bulan lalu melalui Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT.Ekoristi Berkarya dengan gaji sebesar 500 ringgit per bulan. "Setiap hari saya harus bekerja sampai malam, meskipun saya sudah bekerja dengan baik sesuai yang disuruh tapi tetap saja dipukuli," katanya dengan suara pelan.
Dirinya beberapa kali berusaha mencoba melarikan diri dari tempatnya bekerja namun berkali-kali pula dapat ditemukan oleh majikannya sebelum sampai pada agen. "Saya kabur karena tidak tahan disiksa terus, bahkan saya pernah disiksa dengan cambuk hingga tidak bisa bangun dan jalan," ujarnya.
Siti juga mengaku tidak pernah menerima gaji selama bekerja di Malaysia dan hanya mendapat uang sebesar 1.500 ringgit saat hendak pulang ke Indonesia.
Seorang kerabat Siti yang menunggui di rumah sakit, Maskuri (30), mengatakan sedih dan tidak terima saudara sepupunya disiksa hingga menderita luka-luka.
Maskuri menjelaskan, selama bekerja di Malaysia, Siti yang merupakan anak perempuan dari Munasir (55) dan telah mempunyai seorang anak bernama Nuraini (12) ini tidak pernah mengirim uang kepada orang tuanya di rumah.
Pihak keluarga berharap semua hak Siti agar segera diberikan, termasuk gaji yang belum dibayarkan selama bekerja di Malaysia. "Perawatan Siti di rumah sakit ini membutuhkan biaya yang cukup besar, sedangkan kami dari keluarga yang tidak mampu," ujarnya.
Maskuri menambahkan, beberapa orang dari pihak yang memberangkatkan Siti ke Malaysia sudah bertemu dengan pihak keluarga dan berjanji secepatnya akan mengusahakan semua hak-hak yang akan diterima Siti. (red/*an)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar