Sponsor

Selasa, Juli 27, 2010

Warga Bengkulu Ogah Gunakan Elpiji

BENGKULU, MP - Masyarakat pedesaan di Provinsi Bengkulu sebagian besar mengaku takut menggunakan kompor tabung elpiji ukuran tiga kilogram, akibat maraknya ledakan yang terjadi saat ini. 'Kami melihat berita di televisi hampir setiap hari ada tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram meledak, sehingga lebih baik kami menggunakan kompor minyak tanah saja,' kata Roto, warga peserta petani plasma karet PTP Nusantara VII Bengkulu, Selasa (27/7).

Selain belum terbiasa menggunakan kompor gas, juga disuguhi maraknya tabung meledak akhir-akhir ini, sehingga merasa takut menerima bantuan yang ditawarkan secara gratis oleh Pemprov Bengkulu untuk melaksanakan program konversi minyak tanah ke gas.

Kompor gas itu masih sangat tabu bagi warga di pedesaan, terlebih maraknya isu bahwa kompor sering meledak di mana-mana, jadi lebih baik menggunakan bahan bakar kayu atau beriket batu bara, katanya.

'Namun, pemerintah juga harus mensosialisasikan kepada masyarakat cara mengoperasikan kompor gas tersebut gratis itu,' katanya.

Bila pemerintah sudah menghapus subsidi minyak tanah tidak masalah yang penting masih ada jualannya di pasaran, walau harganya sudah tinggi tetapi masyarakat biasanya berupaya untuk membelinya.

Tetapi kalau sudah tidak tidak ada sama sekali jualan minyak tanah, para petani akan menggunakan alternatif lain dalam menghidupkan api yaitu membakar getah karet kering.

Ia mengatakan pernah mendapat tawaran dari salah satu tim sukses calon gubernur sebelum Pilkada 3 Juli 2010 dengan memberikan sebuah kupon untuk mendapatkan kompor gas tersebut, tetapi dengan catatan mencoblos calon tersebut.

'Untung saja saya tidak mengambil kupon tersebut, karena yang mendapatkan kupon tersebut bingung mengambil kompornya dengan siapa, meski dalam kupon itu tertulis nama salah seorang calon gubernur,' katanya.(red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut