Sponsor

Sabtu, November 06, 2010

Nikah pun Terancam Batal karena Merapi

JAKARTA, MP - Semakin mengganasnya Merapi tak cuma mencemaskan warga sekitar gunung tersebut. Sejumlah pasangan yang merencanakan pernikahan di sekitar lereng Merapi pun terus dihantui rasa was-was.

Adalah Zaid Muttaqien dan Farisa Wedhalaksmi, salah satu pasangan yang dirundung cemas itu. Bagaimana tidak, pada 20 November mendatang, dua sejoli ini akan melangsungkan pernikahan di The Cangkringan Jogja Villas and Spa, yang berjarak 15 km dari Merapi.

"Kami sudah bayar lunas biaya sewanya," kata Zaid yang bekerja di Jakarta.

Tidak hanya itu, keduanya juga sudah membayar lunas katering dan dekorasi. Undangan kepada 600 teman dan kerabat juga sudah disebar.

"Saya selalu memonitor kondisi Merapi dari Jakarta, lewat streaming radio, grafik seismik di situs ESDM. Belakangan saya senang sudah agak turun, eh kemarin malah naik lagi. Saya jadi semakin was-was," kata karyawan perusahaan telekomunikasi itu.

Rasa was-was Zaid cukup berasalan. Pasalnya, tempat dia akan melangsungkan pernikahan sudah masuk zona bahaya Merapi yang sudah dalam radius 20 km. Belum lagi status Merapi masih tetap di posisi awas, status tertinggi.

Melihat kondisi itu, dia pun sempat berpikir memindahkan pernihakannya ke Grha Saba Pramana Universitas Gadjah Mada (GSP UGM). Namun, rencana itu pun kemungkinan kecil akan terlaksana mengingat para pengungsi juga memenuhi UGM.

"Masa orang sedang berduka kita malah bikin pesta," kata alumnus Fakultas Teknik UGM yang menikahi gadis asal Yogya ini.

Humas The Cangkringan Jogja Villas and Spa, Ayu Cornelia, mengatakan, tidak ada kerusakan di resort tempat ia bekerja itu. Meski satu kecamatan dengan Desa Kinahrejo, rumah (alm) Mbah Maridjan, namun The Cangkringan cuma terkena abu vulkanik.

"Kita di Umbulharjo. Meski satu kecamatan, desa Mbah Maridjan jauh di atas," kata Ayu.

Ayu menambahkan, pihaknya pun belum bisa memastikan akan membatalkan rencana pernikahan dan pertemuan yang sudah dipesan dalam bulan ini. Namun yang jelas, katanya, kalau Merapi masih berstatus awas sampai mendekati hari H, pasti akan dibatalkan.

"Saat masih waspada kita masih menggelar acara, tapi kalau awas tidak mungkin," kata Ayu. (red/*dtc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut