TASIKMALAYA, M86 - Rita Esti Kurniawati (19) mahasiswi Universitas Siliwangi (Unsil) Kota Tasikmalaya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 4 telah meninggalkan rumah sejak dua pekan lalu. Orang tua Esti Hartini (43) khawatir anaknya menjadi salah satu korban pencucian otak yang marak menimpa mahasiswa akhir-akhir ini."Saya takut anak saya dibawa pergi seperti di media massa, lalu pas pulang-pulang enggak inget sama keluarga," katanya yang ditemui di kediamannya di Jln. Gunung Sabeulah no. 41 Kec. Cihideung, Kamis (28/4).
Menurut Harti, anaknya pergi tanpa berpamitan kepadanya. Saat itu ia meninggalkan rumahnya dengan perbekalan lengkap. Esti membawa pakaian dan laptop. Terakhir, ia meminta uang untuk membayar UTS sebanyak Rp 1,2 juta.
Harti telah beberapa kali mencoba menghubungi anaknya melalui telefon seluler. Sayangnya tidak pernah jawaban meski terhubung. Harti pun telah melaporkan kehilangan anaknya kepada Polres Tasikmalaya Kota.
Sementara itu, ketua jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Iis Lisnawati, M.Pd. yang ditemui terpisah mengakui, mahasiswi tersebut sudah mangkir sejak sebulan lalu dan tidak mengikuti UTS. "Anaknya tidak terlalu menonjol," katanya.
Djodjo Nuryanto M.Hum, Dosen Kajian Drama Indonesia menambahkan, terkahir pertemuan mata kuliah dia pada akhir Maret lalu, Esti dikeluarkan karena dinilai kurang serius dalam mengikuti mata kuliahnya. Setelah itu, ia tidak pernah lagi menilah Esti di kampus.(red/*pko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar