Sponsor

Rabu, April 06, 2011

Makanan Tak Layak Edar Marak di Medan

MEDAN, M86 - Pasca keracunan, puluhan siswa Sekolah Dasar Ikal, mendapat sorotan oleh Direktur LAPK, Farid Wajidi SH, yang dihubungi wartawan melalui telepon selular, Selasa (05/04) malam mengatakan, makanan tidak layak konsumsi semakin marak dijajakan kepada konsumen, dengan bentuk yang memikat dan bungkus yang menarik.

Hal itu tentunya menutupi identitas kualitas makanan tersebut yang ternyata tidak sehat dan tak layak dikonsumsi. "Ini terjadi karena faktor pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah dan Balai Perlindungan Pengawasan Obat Makanan (BPOM,red). Karena kurang memberikan perhatian mengenai produk yang beredar di masyarakat hingga perijinannya," ujarnya.

Sanksi yang tidak tegas membuat produsen penjaja makanan merajalela. "Mereka akan semakin bebas berproduksi dan tidak pernah terkena sanksi yang jelas. Sementara korban terus berjatuhan, lalu haruskah konsumen disalahkan, dimana korbannya kebanyakan adalah anak yang tingkat selektifnya tidak ada," tegas Farid.

Tambah Farid, seringnya keracunan makanan yang mengenai anak-anak sebagai korbannya, sering tidak ditanggapi serius oleh pemerintah dan instasi pengawasan ijin makanan dan minuman.

"Terlihat dari kasus-kasus sebelumnya, yang sudah booming akibat keracunan makanan. Tapi produsen penjaja makanan hingga kini tidak mengenai sanksi apapun," terangnya.

Kalau perlu saksi administrasi dan pidana. "Ini harus dilakukan kepada produsen penjajak makanan agar ada efek jera, sanksi administrasi berupa pencabutan izin dan penutupan sementara harus dilakukan, jika terbukti menimbulkan korban produsen penjaja makanan tersebut harus ditindak secara pidana,".

"Tindak pidana perlu dilakukan kepada produsen penjajak makanan. Tidak ada alasan dengan mengatakan keracunan tejadi karena asam terlalu tinggi atau pewarna yang digunakan bukan untuk dikonsumsi. Yang jelas harusnya sebelum diedarkan harus ada uji di BPOM dan sampling sebelum dikeluarkannya izin produksi jadi tidak ada korban,".

Anak-anak rentan menjadi korban makanan tidak layak edar, karena lebih mudah tertarik pada jenis bungkusan yang terlihat menarik ditambah dengan warna warni dari produk tersebut tanpa memperhatikan nilai gizinya.

"Tidak hanya itu, diperlukan pengawasan dan perhatian dari guru dan orang tua atas jajanan yang dibeli oleh anak untuk mencegah keracunan akibat makanan tidak layak konsumsi," ujarnya. (red/*jno)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut