Sponsor

Kamis, April 14, 2011

Rebutan Tanah Kuburan Berakhir Rusuh

BALI, M86 - Rebutan kuburan di Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu sekitar 18.00 Wita (13/4) berakhir rusuh karena salah satu pihak tidak terima terhadap keputusan pemerintah kabupaten yang membagi areal pemakaman itu menjadi dua.

Konflik yang terjadi karena keluarga almarhum Ni Wayan Suprig (60) bersikeras untuk mengubur jenazah di tanah sengketa dan sementara waktu distatusquokan itu menyebabkan dua orang polisi terluka. Warga Desa Semana itu melakukan aksi pembakaran ban dan penebangan pohon.

Tidak diketahui siapa yang memberi komando, tiba-tiba warga Semana yang menentang upaya pemakaman Wayan Suprig mulai beringas dan melakukan penghadangan terhadap semua kendaraan yang melintas di Jalan Raya Semana. Akhirnya jalan lintas Gianyar-Badung ini terputus total.

Warga yang emosinya kian tinggi makin berani. Awalnya, aksi penutupan jalan dengan menebang pohon-pohon di sepanjang jalan hanya dilakukan di wilayah Ambengan. Merasa aksinya tak ditanggapi polisi, warga makin berani, dan kembali merangsek menuju area pekuburan.

Belasan pohon besar dan kecil ditebangi warga untuk menutup jalan, termasuk penebangan terhadap pohon kelapa besar di sekitar kuburan.

Penebangan pohon yang asal-asalan mengakibatkan pohon setinggi belasan meter ini menimpa kabel listrik di sekitar kuburan. Polisi dan sejumlah wartawan yang meliput langsung semburat saat kabel listrik tertimpa pohon dan nyaris putus. Sempat terjadi letusan-letusan kecil dari kabel yang tertimpa pohon itu.

Meskipun demikian, pelampiasan emosi warga semakin menjadi. Mereka menyiramkan bensin ke pohon-pohon yang ditebang dan kemudian membakarnya, termasuk membakar ban. Warga juga melempar botol-botol minuman ke jalan, dan nyaris melukai sejumlah polisi yang terkena pecahan botol.

Hingga beberapa saat, polisi masih menahan diri terhadap aksi anarkis ini. Akhirnya Kapolres AKBP Heny Harsono berteriak memerintahkan warga untuk bubar dan dilakukan penangkapan terhadap orang-orang yang dianggap provokator.

Setelah itu puluhan personel polisi langsung menyerbu kerumunan warga, dan membuat warga kocar-kacir kembali ke wilayahnya. "Dari siang kami sudah upayakan mediasi, kami juga sudah memerintahkan anggota untuk menahan diri, tapi warga justru makin nekat," kata kapolres.(red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut