DENPASAR, MP - Pemerintah Kota Denpasar bertekad untuk mampu meraih Adipura dalam tahun 2010, setelah penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan dari pemerintah pusat gagal diraih dalam tahun 2009.
"Kegagalan tahun ini meraih adipura, akibat adanya perubahan penilaian terhadap Kota Denpasar dari kota madya menjadi kota besar," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar I Ketut Wisada SE MSI di Denpasar, Minggu, (24/5).
Ia mengatakan, perubahan penilaian dari kota madya menjadi kota besar kriterianya lebih berat dan hal itu belum dilakukan dengan baik, sekaligus perubahan status itupul sebelumnya tidak diketahui secara pasti.
Namun setelah menyadari dan mengetahui Denpasar kini berstatus sebagai kota besar, berbagai upaya dan kerja keras memerangi sampah telah dilakukan.
Meskipun demikian keberhasilan untuk meraih kembali Adipura, yang sudah diraih dalam beberapa tahun sejak orde baru itu sangat tergantung dari kesadaran dan peranserta masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Ketut Wisada menjelaskan, salah satu penilaian untuk kota besar, menyangkut sampah atau sisa-sisa yang tidak berguna itu pada jam-jam tertentu tidak boleh kelihatan di sepanjang jalan atau depo tempat penampungan sementara (TPS).
Depo TPS sampah selama ini ditetapkan bebas dari sampah, mulai dari siang hingga sore, setelah sampah diangkut petugas kebersihan secara tuntas.
Demikian pula masyarakat di sepanjang jalan-jalan trotoar hanya boleh membuang sampah pada malam hari dan saat itu pula petugas kebersihan harus mengangkutnya.
"Kriteria penilaian sebagai kota besar secara bertahap kini mulai diterapkan di Kota Denpasar dan sekitarnya dan diharapkan mendapat dukungan dari masyarakat setempat, dengan membuang sampah pada malam hari," ujar Ketut Wisada.
Ia menambahkan, pengangkutan sampah dengan menggunakan 38 buah truk atau 150 kali mengangkutan setiap harinya mampu menangani sampah sacara tuntas dari depo TPS ke tempat pembuangan akhir (TPA) di kawasan Suwung, pinggiran Kota Denpasar.
Produksi sampah di Kota Denpasar setiap harinya berkisar 2.500 meter kubik, dan dengan mengerahkan 1.753 petugas di berbagai tempat, seluruhnya dapat tertangani dengan baik.
Dengan demikian, masyarakat Kota Denpasar setiap bulannya memproduksi sampah sekitar 75.000 meter kubik atau dalam setahun tidak kurang dari satu juta meter kubik, tutur Ketut Wisada.** (mp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar