Sponsor

Sabtu, Mei 23, 2009

Warga Sambut Positif Kehadiran Sekolah Alam

BEKASI, MP - Sejumlah warga Pondok Rangon, Jatisari Kota Bekasi menyambut positif kehadiran lembaga pendidikan dengan konsep baru bernama Sekolah Alam Bekasi (SAB) yang digagas Yayasan Pecinta Alam Bekasi.

"Saya sudah lama mendengar konsep sekolah seperti ini, tapi baru kali ini akan mencoba menyekolahkan anak di sekolah ini," kata Isti (32) warga Kampung Pondok Ranggon, Jatisari, Kota Bekasi, Sabtu (23/5).

Ia mengatakan, bentuk sekolah yang langsung dilakukan di alam terbuka bisa melatih anak-anak mengenal dunia luar karena langsung berinteraksi dengan alam dan lingkungan.

Dengan demikian, ketika anak sekolah di sekolah alam diharapkan akan mempunyai kecintaan dan kepekaan yang tinggi terhadap alam dan makhluk hidup yang ada di lingkungan tersebut.

Ia juga bersyukur dengan dibukanya sekolah alam di sekitar kampung tersebut, selain bisa menyekolahkan anak di sekolah itu, lahan yang tadinya semak belukar sekarang terlihat lebih rapi dan tertata dengan baik.

"Tahun ini saya akan coba masukan anak saya ke sekolah ini," katanya. Warga lainnya Mila (40) berharap sekolah alam Bekasi yang baru dibuka itu, biayanya bisa dijangkau oleh anak-anak yang tidak mampu di sekitar sekolah tersebut.

Sebab, kata Mila, selama ini sekolah alam terkesan hanya mampu dijangkau oleh orang-orang menengah ke atas karena biayanya lebih besar dibanding dengan sekolah biasa padahal warga sekitar lingkungan sekolah banyak orang yang tidak mampu.

"Saya berharap orang-orang tidak mampu atau yatim piatu bisa sekolah di sini, untuk itu biayanya jangan terlalu mahal," katanya.

Ketua RT setempat H Acmad Achir mengatakan, warga menyambut baik keberadaan sekolah alam itu dengan berharap warga di sekeliling sekolah bisa menyekolahkan anaknya dengan pola pendidikan yang menyatukan anak didik dengan alam sekitarnya.

Selain itu, lahan yang dijadikan lokasi sekolah itu tadinya merupakan lahan yang tidak terurus, namun setelah ditata dengan baik menjadi sekolah terlihat nyaman dan asri.

Pengelola Sekolah Alam Bekasi (SAB) Weni Darmono mengatakan, sekolah alam Bekasi dibangun di atas lahan seluas satu hektar dengan ruangan sekolah tempat belajar menggunakan saung bambu beratapkan jerami yang di kelilingi pepohonan di sekitarnya.

Di lokasi tersebut anak-anak bisa belajar dengan santai, bermain, belajar sambil duduk maupun selonjoran dengan berpakaian bebas apa adanya.

"Kegiatan belajar di SAB pada hakikatnya memperkenalkan anak kepada lingkungan luar, sehingga mereka terbiasa dengan alam dan memiliki wawasan lingkungan," kata Ketua Yayasan Pecinta Alam Bekasi tersebut.

Sekolah alam yang berlokasi Jalan Raya Hankam Jatiranggon 99 Bekasi tersebut, pada tahun pertama akan menyelenggarakan pendidikan mulai kelompok bermain hingga Sekolah Dasar dengan maksimal jumlah murid 20 siswa untuk satu angkatan jenjang sekolah dasar maupun kelompok bermain.

"Pendidikan berkualitas tidak ditentukan oleh sarana gedungnya, melainkan pada guru dan metedologi yang benar. Soal biaya sekolah di sini bisa disesuaikan," kata Weni tanpa menyebutkan besaran biayanya.

Pembukaan sekolah alam Bekasi tersebut dihadiri konseptor sekolah alam, Ir Lendo Novo yang sudah membangun lebih dari 1000 sekolah alam dari Aceh hingga Papua dan dihadiri Raden Rizki Mulyawan Kertanegara alias Dik Doang yang memiliki sekolah serupa di Tangerang.** (mp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut