BALI, MP - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengharapkan dukungan dan peranserta pengusaha untuk ikut ambil bagian dalam upaya pengentasan kemiskinan yang masih dialami masyarakat di Pulau Dewata. "Bali sebagai daerah tujuan wisata yang dikenal dunia internasional masih memiliki kantong-kantong kemiskinan," kata gubernur dengan didampingi Wakil Gubernur, AAN Puspayota ketika mengadakan pertemuan dengan ratusan pengusaha di Jaya Sabha Gubernuran, Denpasar, kemarin malam.
Ia mengatakan, Bali yang terdiri atas sembilan kabupaten dan satu kota memiliki sejumlah kantong-kantong kemiskinan, dengan kondisi kehidupan masyarakatnya yang cukup memprihatinkan.
Hingga saat ini masyarakat yang masih tergolong kategori miskin tercatat 134.804 kepala keluarga (KK), paling banyak terdapat di Kabupaten Buleleng 45.187 KK, menyusul Karangasem 35.921 KK, Bangli 13.451 KK dan Kabupaten Tabanan 11.624 KK.
Sedangkan di kabupaten Klungkung masih terdata masyarakat miskin 7.988 KK, Jembrana 5.727 KK, Kota Denpasar yang juga ibukota Propinsi Bali memiliki 3.571 KK miskin.
Demikian pula Kabupaten Badung yang memiliki pendapatan asli daerah (PAD) terbesar yang bersumber dari pajak wisatawan yang tidur di hotel serta makan dan minum di restoran masih memiliki 3.826 KK miskin.
Gubernur Pastika menjelaskan, selain masalah kemiskinan, Bali juga menghadapi permasalahan sosial lainnya seperti masalah keterbelakangan 35.000 orang, kecacatan 25.327 orang, tuna sosial 4.400 orang, korban bencana 5.354 orang dan hidup di daerah terpencil 1.270 orang
"Jika hanya mengandalkan dana pemerintah, setiap tahunnya hanya mampu mengentaskan sekitar 10.000 KK miskin. Itu artinya butuh waktu hingga 13 tahun untuk mengentaskan 134.804 KK miskin yang ada di Bali," ujarnya.
Ia menilai, waktu 13 tahun tersebut cukup lama, sehingga perlu upaya dan terobosan agar masalah kemiskinan dan masalah sosial pengentasannya dapat dipercepat.
Untuk itu perlu dukungan dan peranserta para pengusaha untuk menangani masalah sosial dan kemiskinan secara tuntas dalam waktu yang tidak begitu lama, harap Gubernur Pastika.** (mp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar