MALANG, MP - Penjualan jamu tradisional dan obat kuat di toko-toko jamu maupun obat kuat di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, terus diawasi secara ketat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis daftar obat kuat dan jamu tradisional berbahan kimia. Kepala Dinkes Kota Malang Enny Sekar Rengganingati Senin, mengakui, pengawasan super ketat dan pembinaan akan terus dilakukan, sebab ditengarai peredaran obat kuat dan jamu tradisional berbahan kimia di daerah itu cukup banyak.
"Meskipun di Kota Malang belum ditemukan adanya produsen obat kuat dan jamu tradisional tersebut, kami terus melakukan pengawasan secara ketat ke toko-toko jamu dan obat kuat. Sampel toko akan kami acak," tegas Enny.
Ia mengakui, pihaknya sering menjumpai adanya pengoplosan jamu tradisional dengan obat. Biasanya obat-obat yang mengandung "ibuprofen" dan "dexametason" dioplos dengan jamu pegal linu.
Padahal aturannya, kata Enny, kosumsi jamu tradisional dengan obat tidak boleh bersamaan, sebab "dexametason" mengandung zat besi cukup tinggi dan perilaku pedagang seperti itu yang terus diawasi secara ketat.
Hanya saja, katanya, pihaknya hanya bisa melakukan pengawasan dan pembinaan secara kontinyu terhadap pemilik toko obat dan jamu agar tak lagi menjual obat jenis tersebut. Sedangkan fungsi razia tidak bisa dilakukan, karena bukan kewenangan Dinkes.
Dalam pengawasan dan pembinaan terhadap toko obat dan jamu, tegas Enny, pihaknya masih berjalan sendiri tanpa melibatkan instansi lain."Kalau sudah ada fakta penemuan dan barang bukti, kami baru melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian," katanya.
Obat dan jamu tradisional yang menjadi sasaran pengawasan Dinkes, katanya, sebanyak 22 jenis obat kuat dan 60 jenis jamu tradisional sama persis seperti yang dirilis BPOM.
Beberapa obat yang dipastikan mengandung bahan kimia berbahaya seperti yang dirilis BPOM beberapa waktu lalu di antaranya adalah Blue Moon, Lak Gao 69, Oto Madu, Rama Stamina, Urat Perkasa kapsul, Okura, Caligula kapsul, Cobra dan X-kapsul.
Obat-obat tersebut, menurut Enny, sering dioplos dengan jamu tradisional."Kalau dosisnya tidak tepat, bisa melukai lambung, ini sangat berbahaya," tegas Enny. (mp/*a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar