PANGKALPINANG, MP - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengkhawatirkan terjadinya penggabungan antara virus H1N1 (flu babi) dengan virus H5N1 (flu burung).
"Jika dua virus ini bergabung, maka menurut estimasi kami akan muncul virus baru yang sangat ganas. Ini sangat mengkhawatirkan dan mencemaskan," kata Kabid P2PL Dinkes Babel, dr Helmi Sofie di Pangkalpinang.
Untuk itu, kata dia, diperlukan upaya bersama dalam mengantisipasi penyebaran virus influensa A-H1N1 ini agar tidak menyebar lebih luas dan berkoalisi dengan flu burung yang sampai sekarang masih tetap merebak.
"Memang tingkat kematian penderita virus H1N1 ini lebih rendah dibanding dengan virus flu burung (H5N1), namun harus tetap diwaspadai dan diantisipasi karena dikhawatirkan dua virus tersebut mencokol dalam tubuh manusia," ujarnya.
Ia mengemukakan, penyebaran virus H1N1 lebih cepat namun tingkat kematian rendah, sementara penyebaran virus H5N1 penyebarannya lamban namun tingkat kematian lebih tinggi.
Ia juga mengatakan, penularan virus H1N1 rentan terjadi antarmanusia, bukan ditularkan dari babi ke manusia.
"Penularan virus ini hanya terjadi kontak antarmanusia, bukan dengan babi untuk itu jangan terlalu cemas dengan hewan babi," ujarnya.
Ia menyatakan, Babel siaga satu terhadap virus H1N1 dan sudah membentuk tim penanggulangan virus tersebut yang tersebar di setiap kabupaten dan kota.
"Koordinasi juga terus dilakukan terutama dengan pihak puskesmas dan pihak pelabuhan sebagai gerbang masuknya pendatang yang dikhawatirkan membawa virus H1N1," ujarnya.
Namun, kata dia, untuk di pelabuhan dan bandara terdapat kendala karena belum ada alat untuk pengukur panas para penumpang yang ke luar masuk sehingga dikhawatirkan terjadi kecolongan.
"Ini yang menjadi kendala, karena alat pengukur panas itu hanya terdapat di pelabuhan dan bandara besar, bukan seperti di Babel," ujarnya.
Ia menyatakan, Babel memang sangat rentan penyebaran virus tersebut karena memiliki banyak pelabuhan kecil yang sulit terpantau lalulintas manusia yang keluar masuk.
"Namun kami mengharapkan kepada pihak bandara dan pelabuhan mengawasi dengan ketat, terutama pendatang asing yang masuk ke Babel karena dikhawatirkan membawa virus flu babi," ujarnya. (mp/*a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar