JAKARTA, MP - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) membentuk tim khusus pengawasan pergerakan teroris sekaligus mengamankan objek vital dan lokasi yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara.
"Tim khusus pengawasan teroris itu langsung bekerja sesaat setelah dibentuk," kata Kasubbid Publikasi Bidang Humas Polda NTB, Kompol Tribudi Pangastuti, kepada wartawan di Mataram, Kamis (30/7).
Ia mengatakan, tim khusus pengawasan teroris itu terdiri dari dua bagian yakni Satuan Tugas (Satgas) Intel dan Satgas Preventif yang dipimpin oleh perwira menengah.
Sejak Selasa (28/7) lalu, tim khusus itu sudah mengidentifikasi daerah-daerah yang memungkinkan dijadikan tempat persembunyian para teroris.
Tim khusus itu kemudian memetakan potensi pergerakan para teroris yang langsung ditindaklanjuti dengan upaya pemeriksaan ketat terhadap setiap orang dan kendaraan bermotor yang melintasi lokasi-lokasi strategis itu.
"Pemeriksaan ketat yang didukung peralatan deteksi bahan peledak seperti `metal detector` itu akan terus berlangsung hingga dipastikan wilayah NTB aman dari kemungkinan teror bom," ujarnya.
Tribudi mengatakan, tim khusus pengawasan teroris Polda NTB itu juga meningkatkan koordinasi dengan jajaran Kepolisian Resor (Polres) dan Kepolisian Sektor (Polsek) untuk menciptakan kondisi keamanan yang bebas dari ancaman teror bom.
Secara terkoordinasi, Polda NTB beserta jajarannya di kabupaten/kota dan kecamatan hingga desa/kelurahan, juga sudah menyebarkan selebaran berisi sketsa wajah terbaru gembong teroris paling dicari Noordin M Top dan kelompok teroris lainnya.
Lokasi yang menjadi pusat penyebaran sketsa wajah teroris itu antara lain Bandara Selaparang Mataram dan bandara lainnya di Pulau Sumbawa serta sejumlah pelabuhan laut di wilayah NTB.
Penyebaran sketsa wajah teroris itu juga dilakukan di pusat perbelanjaan seperti Mataram Mall dan pusat kegiatan bisnis lainnya di berbagai kabupaten/kota di wilayah NTB.
"Bahkan, sketsa wajah dua orang yang diduga pelaku bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton Jakarta, 17 Juli lalu, juga disebar. Siapa tahu ada petunjuk atau informasi baru yang diperoleh dari penyebaran sketsa wajah itu," ujarnya.
Sebelumnya salah seorang warga Mataram, Heru (28), melapor ke polisi karena merasa melihat gembong teroris Nurdin M Top, di salah satu warnet di Kota Mataram, NTB. (red/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar