SERANG, MP - Untuk meningkatkan minat baca warga pedesaan, Perpustakaan Keliling (Pusling) Rumah Dunia menyambangi pedesaan yang yang ada di Provinsi Banten dan belum memiliki perpustakaan.
"Ini kami lakukan secara rutin dari desa ke desa supaya menumbuhkan minat baca yang tinggi kepada masyarakat pedesaan yang sama sekali belum memiliki perpustakaan," kata Presiden Rumah Dunia, Firman Venayaksa seperti dilansir situs kantor berita nasional, (26/7) Minggu.
Firman tak memungkiri pendapat survei dari beberapa lembaga di Banten yang mengatakan, minat baca warga Banten masih rendah.
"Memang benar, tapi itu ada sebabnya, karena bagaimana mau membaca, buku yang mau dibacanya saja tidak ada, " ungkap Firman.
Ia juga mengungkapkan, minat baca mayoritas warga Banten sebenarnya tinggi, karena berdasarkan pengalamannya keliling ke desa-desa respon masyarakat sangat tinggi.
"Kami sudah keliling ke Pandeglang, Lebak, Anyer dan lainnya, rata-rata mereka merespon sangat baik,dan ini membuktikan bahwa minat baca masyarakat sangat tinggi," ungkapnya.
Ia juga menyatakan, idealnya di setiap desa ada satu perpustakaan, karena hal itu sebagai alternatif penambah pengetahuan bagi masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan formal.
"saat ini rakyat masih sangat sulit untuk mengenyam pendidikan di sekolah formal, apalagi sampai perguruan tinggi. Karena kemiskinan pula yang mendorong mereka meninggalkan sekolah formal. Sehingga perpustakaan warga menjadi alternatif untuk penambah pengetahuan," kata Firman.
Sementara itu, Kepala Desa Taktakan, Ahmad Fatoni, menyatakan, di desanya minat membaca sangat tinggi, dan mengaku gembira dengan adanya Pusling Rumah Dunia.
Saat ini, lanjut Fatoni, dari 6.300 penduduknya, hanya 75 persen yang bisa membaca, oleh karena itu untuk meningkatkan angka warga yang bisa membaca, ia mengharapkan adanya perpustakaan di desanya.
"Saya sangat berharap banyak ada perpustakaan di sini, dan saat ini baru sekitar 270 buku saja yang kami terima dari hasil sumbangan. Itupun baru bukunya saja, jadi kami belum mendirikan perpustakaan, karena belum ada tempat dan lemari untuk menyimpan buku tersebut," ujarnya. (mp/*a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar