Sponsor

Minggu, Juli 26, 2009

Pemkot Sukabumi Batasi Penjualan Daging Babi

SUKABUMI, MP - Pemerintah Daerah Kota Sukabumi memperketat masuknya daging babi dari luar daerah Kota Sukabumi setelah kasus penularan virus flu babi H1N1 meningkat.

Kepala UPT Pertanian Kota Sukabumi Rohyati mengatakan di Sukabumi, Minggu (26/7), pihaknya berupaya untuk menghambat penyebaran virus flu babi ke Sukabumi dengan cara memperketat masuknya daging babi dari Bogor dan Jakarta.

Beberapa waktu lalu seorang wanita asal Sukabumi diduga telah terjangkit flu babi, namun dipulangkan ke rumahnya karena contoh darah wanita tersebut dinyatakan negatif.

"Kami memperketat masuk daging babi ke Sukabumi dan tetapi membolehkan daging babi itu masuk ke Sukabumi jika dinyatakan aman untuk dikonsumsi," kata Rohyati.

Ia menjelaskan, sampai kini kasus flu babi di Sukabumi belum ada, tetapi pihaknya tetap memperketat masuknya daging babi sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran penyakit itu ke Sukabumi. "Kami ingin warga Sukabumi terbebas dari flu babi," katanya.

Di tempat terpisah Kepala Bidang Pemberantasan, Penyakit Menular dan Penanggulangan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan Sukabumi Rita Fitrianingsih mengatakan virus flu babi bisa menular dengan cara kontak langsung dengan si terjangkit. Virus ini juga bisa menular melalui udara.

"Sampai saat ini belum ada warga Sukabumi yang tertular virus flu babi. Beberapa waktu lalu ada seorang wanita yang diduga terjangkit, tetapi setelah perawatan wanita itu sembuh dan dinyatakan negatif mengidap flu babi," kata Rita.

Sementara itu, salah seorang penjual daging babi yang biasa mangkal di Odeon Sukabumi, Ko Iyong mengungkapkan, semenjak adanya kasus flu babi di Indonesia dan ketatnya pasokan daging babi untuk Sukabumi pihaknya mengalami penurunan peminat daging babi.

"Biasanya dalam sehari saya bisa menjual mencapai delapan kilogram, tetapi sekarang maksimal hanya dua kilogram," katanya.

Ia mengatakan penurunan peminat daging babi ini diduga warga khawatir dan beralih ke daging merah lainnya, seperti daging sapi dan ayam.

"Untuk saat ini kami hanya bisa pasrah dengan keadaan seperti ini" kata Ko Iyong. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut