DENPASAR, MP - RSUP Sanglah Denpasar, Bali akan memasang alat perekam gambar (CCTV) di ruang isolasi Nusa Indah untuk megawasi keadaan pasien "suspect" H1N1 atau flu babi yang tengah menjalani perawatan.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah, I Gusti Lanag Suartana menyatakan hal itu di Denpasar, Minggu. Menurutnya, pemasangan CCTV selain sebagai alat antisipasi penularan H1N1 dari pasien kepada orang-orang terdekatnya termasuk dokter dan perawat, juga sebagai alat antisipasi kemungkinan kaburnya si pasien dari ruangan.
"Kemungkinan tertular bisa saja terjadi terhadap orang-orang yang terdekat, termasuk kami di sini dan juga rekan-rekan wartawan yang datang melakukan peliputan," tandas Suartana.
Suartana menyatakan, walaupun dokter dan perawat sudah memakai pakaian pengaman saat menjalankan tugas melayani pasien H1N1, tetap mempunyai potensi tertular.
Dia juga menerangkan, pihak rumah sakit akan memasang alat CCTV di seluruh ruangan isolasi Nusa Indah, namun jumlahnya belum diketahui. "Seluruh ruangan Nusa Indah akan diisi CCTV, namun jumlahnya saya belum tahu," kilahnya.
Mengenai waktu pemasangan, dia mengaku akan dilaksanakan secepatnya. "Rumah sakit tengah menyiapkan peralatan dan tenaga teknisnya, dalam waktu dekat saya yakin alatnya sudah terpasang," paparnya.
Hingga hari ini, kata dia, pihaknya masih merawat seorang pasien positif flu babi asal Selandia Baru, Richard Lochner (40) dan dua pasien yang "suspect" H1N1 yakni Michael Partin (19) asal Amerika Serikat (AS) dan seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Jakarta berinisial RI (33).
Dua pasien menyusul Richard ini dikatakan dirujuk dari rumah sakit swasta yang berbeda di kawasan Kuta pada waktu yang hampir bersamaan, Jumat.
"Keduanya diantar mobil ambulance ke IRD Sanglah, selanjutnya kami langsung rawat di ruang isolasi, karena ada dugaan keduanya mengalami gejala `suspect` H1N1," ujarnya.
Suartana mengimbau, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran H1N1, karena bisa saja terjadi pada kawasan wisata di mana banyak dikunjungi tamu asing yang tengah berlibur.
"Masyarakat lokal bisa saja tertular saat berbaur dengan tamu asing di obyek wisata, dan hal ini mestinya diwaspadai," harapnya. (mp/*a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar