MANADO, MP - Brigadir James Tampola anggota Brimob tewas sebelum gelar simulasi pengamanan antiteroris yang diadakan Polda Sulawesi Utara di perairan Bintan Kabupaten Bintan, Sabtu (1/8). Diduga bom itu meledak dikarenan tidak berfungsinya sistem pemblokir sinyal.
Disamping tewasnya James Tampola, terdapat 3 anggota brimob yang terluka diantaranya, Inspektur Dua Franky Turang, Brigadir Anto Sidik, Brigadir Abdul Rahma Mas Hanafi dan . Sedangkan Brigadir Dua Erian Tamboto hanya luka ringan.
"Hasil penyelikan sementara, sistem jamer atau alat blokir sinyal tidak berfungsi," ujar Kapolada Sulut Brigadir Jenderal Polisi Bekto Suprapto, Sabtu (1/8).
Dijelaskannya, peristiwa bermula saat tim Gegana Polda Sulut membawa rangkaian bom yang dipicu melalui telepon seluler. "Namun diduga sistem jamer atau alat blokir sinyal tidak berfungsi, maka adanya gelombang sinyal dari ponsel mengakibatkan bom meledak," ujarnya lagi.
Menurut dia, peristiwa disebabkan adanya technical error atau kerusakan sistem. "Itu risiko latihan yang bisa dialami siapa saja di setiap angkatan, baik TNI maupun Polri," ujar mantan Densus 88 Polri ini.
Ditambahkannya, simulasi dilakukan untuk penanganan antisipasi teroris pengacau dalam kegiatan Sail Bunaken 2009. Brigadir James tewas di tempat setelah bom meledak di luar skenario simulasi. (red/pok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar