JAKARTA, MP - Produksi sampah rumah tangga dan pabrik yang ada di wilayah Kota Tangerang, Banten setiap harinya lebih dari 1.500 meter kubik, padahal daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di kawasan Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari terbatas, oleh karena itu sebagian diolah menjadi pupuk kompos.
Kepala Dinas Kebersihan Pemkot Tangerang, Karsidi, membenarkan hal itu."Pembuatan kompos sangat diperlukan petani dan penjual tanaman hias, maka perlu kami sisihkan sebagian sampah yang tidak tertampung di TPA untuk pupuk," katanya.
Dia mengatakan, setiap hari sampah yang dibawa ke TPA sebanyak 260 truk, untuk diproses sebagian menjadi pupuk dan selebihnya dipilah untuk daur ualng bagi pemulung.
"Bila sampah dibiarkan begitu saja dalam sebulan di wilayah ini, tentu menutup sebanyak 30 lahan ukuran lapangan bola, hal ini akan mendatangkan berbagai masalah," kata dia.
Karsidi menambahkan, untuk mengatasi sampah di wilayah ini, dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mengurangi atau membatasi penyebab timbulnya sampah.
"Ketika warga belanja ke pasar, sebaiknya membawa tas dari rumah, bukan plastik berupa kantong `kresek` untuk mengurangi produksi sampah," kata dia.
Untuk mengatasi sampah tersebut, katanya, pihak Pemkot Tangerang telah menyiapkan lahan cadangan di Desa Jatiwaringin, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang yang bersebelahan dengan TPA pemkab setempat.(cok/*b8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar