Sponsor

Selasa, September 08, 2009

Jihad Bukan Diartikan ‘Ngebom’

KUPANG, MP - Ustad Sahawi Muhamad mengatakan, para pelaku teror bom yang marak di tanah air, salah mengartikan jihad bahwa jihad itu angkat senjata dan berperang.

“Jihad itu bisa digunakan untuk perang, tapi itu Jihad yang terakhir.Tidak sedikit-sedkit angkat senjata dan perang,” kata Ustad Sahawi saat memberikan ceramah buka puasa bersama Korem 161 wirasakti di Kupang, Selasa (8/9).
Jihad yang sebenarnya, kata Sahawi, adalah jihad melawan hawa nafsu, terutama bagi umat Islam yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa. “Berpuasa untuk menahan hawa nafsu juga jihad,” katanya.

Jihad lainnya, kata Sahawi, untuk mempertahankan hidup dengan mencari nafkah, termasuk para tentara yang berusaha mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Seorang pemulung mencari barang bekas untuk dijual guna pertahankan hidup juga disebut jihad,” katanya.
Karena itu, Dia mengingatkan umat muslim untuk tidak menyalahartikan jihad hanya dengan perang.

Hal senada juga diungkapkan Panglima Kodam IX Udayana, Hortman Pandjaitan bahwa jihad dapat digunakan oleh umat Islam saat berperang membela kedaulatan Negara.
“Bagi umat muslim sah-sah saja melaksanakan Jihad, namun jihad itu ada syaratnya, yakni digunakan saat perang membela negara,” katanya mengutip Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso ketika melakukan kunjungan ke Kodam IX Udayana.

Saat ini, katanya, umat muslim sedang menjalankan jihad dengan berpuasa untuk memerangi diri dan jauhkan diri dari hawa nafsu. “Sekarang kita sedang berperang dengan diri sendiri. Ini juga namanya jihad,” katanya.

Jihad pada bulan puasa, kata Pangdam, adalah mematangkan keimanan dan kepribadian terutama bagi prajurit TNI untuk dapat mengendalikan diri. “Jihad itu tidak langsung angkat senjata dan berperang,” katanya. (red/*mtn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut