Omset Pabrik Sabu Telaga Kahuripan Miliaran Rupiah

BANDUNG, MP - Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar Kombes Pol Nugroho Aji Wijayanto menyatakan rumah yang dijadikan tempat produksi sabu-sabu di Komplek Telaga Kahuripan Bogor memiliki omset hingga miliaran rupiah.

Dari barang bukti yang ditemukan saat itu, tempat tersebut bisa memproduksi sabu seberat 6 kilogram atau setara dengan Rp 12 miliar. "Bahan baku berupa 500 butir efidrin, soda api, dan lainnya bila diracik menghasilkan 6 kilogram sabu-sabu dan bila dirupiahkan itu menjadi Rp 12 miliar rupiah," ujar Nugroho ditemui di Mapolda Jabar.

Nugroho mengatakan efidrin merupakan bahan percusor atau bahan utama pembuatan sabu-sabu. Bahan tersebut biasnya dipakai untuk pembuatan obat batuk. "Bahan tersebut disalahgunakan untuk membuat sabu-sabu," ujar Nugroho.

Polisi menemukan bahan tersebut di rak sepatu, ruang bawah tanah dan di atas atap. Nugroho menambahkan pembuat sabu-sabu rumahan atau home industri di Bogor sudah berjalan 4 bulan. Pelaku yang diamankan sebanyak 2 orang asal Aceh berinisial Ya (48) dan Bur (35).

Para tersangka mengaku baru kali ini memproduksi namun pihak kepolisan meragukan sebab melihat dari kesiapan peralatan kemungkinan para tersangka sudah beberapa kali memproduksi.
"Inisial Ya dan Bur ini berperan sebagai tenaga laboratorium atau pembuat sabu," tuturnya.

Selain Ya dan Bur, pihak kepolisian juga mengejar tiga orang lainnya yang berperan sebagai penyandang dana dan pemasok bahan baku.

Dengan terungkapnya kasus tersebut, ujar Nugroho menunjukan home industri di Indonesia bisa jadi produsen sabu-sabu. "Artinya sabu itu tidak lagi impor tapi sudah bisa dibuat di dalam negeri," ujarnya.

Sekedar untuk diketahui Selasa (1/9) lalu, polisi berhasil membongkar home industry sabu-sabu pada pukul 02.00 WIB. Dari lokasi, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa soda api, fospor, HCL, alkohol, aceton, alumunium foil, sabu cair, alat tes kadar PH, timbangan, dan kompor listrik, serta beberapa barang lainnya. (jek)