Sponsor

Rabu, September 30, 2009

Padang Bagaikan Kota Mati

PADANG, MP - Seusai gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang Sumatera Barat, kota Padang menjadi kota mati, Rabu (30/9). Informasi yang diterima, arus listrik padam dan telepon terganggu, sementara banyak warga tertimpa reruntuhan bangunan. Pasar Raya dan sejumlah gedung di kota itu terbakar.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar dan wakilnya Mahyeldi Ansharullah memantau kota sambil menenangkan warga melalui stasiun RRI.

Mereka secara bergantian memberikan informasi. Warga diminta mendatangi Kantor RRI untuk mencari informasi mengenai keluarganya. Kantor radio itu menjadi posko informasi dan siaga bencana.

13 Orang Tewas

Sementara itu Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan melaporkan, hingga pukul 20.30 sebanyak 13 orang tewas pasca gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter, yang mengguncang wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (30/9) petang.

"Ada 13 yang dilaporkan meninggal dunia," kata Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan, Rustam S Pakaya.

Menurut laporan yang dia terima, sebagian bangunan Rumah Sakit Jamil Padang juga roboh, membuat banyak orang terjebak di reruntuhan bangunan. Pihaknya, kata Rustam, sedang menyiapkan rumah sakit lapangan di Padang, dan sudah menggerakkan tim medis dari Pusat Krisis Regional dan Palembang untuk membantu korban gempa.

"Mereka berangkat malam ini melalui jalur darat membawa dokter, obat, dan kantung mayat," katanya.

Gempa tektonik berkekuatan 7,6 pada skala richter mengguncang Provinsi Sumatra Barat pada Rabu pukul 17.16. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu berpusat di 0,84 Lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT), kira-kira 57 km barat laut Pariaman Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 71 km. (red/*wk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut