SURABAYA, MP - Pengiriman paket melalui jasa angkutan transportasi udara diprediksi mengalami penurunan hingga 25 persen, karena mulai menjelang sampai hari H lebaran, sejumlah konsumen memilih meliburkan pengiriman barangnya.
"Biasanya, saat normal kami bisa mengangkut sekitar tiga ton untuk pesawat jenis Boeing 737, namun estimasi lebaran mendatang justru kurang dari pencapaian normal," kata "Station Quality Control" Garuda Indonesia Cabang Surabaya, Nasrun, di sela-sela pertemuan antara manajemen Garuda Indonesia Cabang Surabaya dan rekan pers, di Bandara Juanda Surabaya.
Menurut dia, penurunan ini wajar karena, grafik kinerja pengiriman paket udara tiap momen lebaran memang seperti itu.
"Apalagi, saat itu banyak pelanggan seperti toko-toko yang libur, tapi saya optimistis, penurunan ini tidak mempengaruhi pendapatan kami, karena sampai sekarang prioritas pengangkutannya adalah penumpang pesawat," katanya.
Selama ini, perusahaannya tidak mewajibkan mengangkut paket barang pelanggan, karena perusahaannya selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang yang menggunakan jasa pesawat.
Meski ada penurunan volume pengangkutan, ia mengaku, tidak kecewa karena selama ini kontribusi paket barangnya ke pendapatan perusahaan relatif kecil.
"Mengenai total volume terbesar yang biasa diangkut misalnya pesawat jenis Airbus dapat membawa paket sebanyak 17 ton," katanya.
Terkait jenis paket yang dikirimkannya, ia menambahkan, selama ini armadanya didominasi pengiriman produk garmen sebanyak 50 persen, lalu ikan segar 30 persen, dan sisanya menyebar ke produk lain.
"Meski saat ini trafik kami sepi, tarif pengangkutan yang diberlakukan ke pengguna jasa maskapai itu tetap. Tentunya tarif yang dikenakan ke konsumen berbeda, tergantung destinasi dan beratnya," katanya. (red/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar