BENGKULU, MP - Gempa tektonik kembali terjadi di dua tempat sekaligus Manokwari dan Gorontalo seperti di Manokwari terja igempa berkekuatan 6,1 skala richter pada Minggu pukul 10,36 WIB.
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geiofisika (BMKG) menyebutkan, gempa berkekuatan 6,1 SR berlokasi di 0,47 Lintang Selatan (LS) dan 133,03 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami itu berada pada 123 km Barat Laut Manokwari, Papua Barat dengan kedalaman 56 km.
Belum dapat dikonfirmasi mengenai apakah ada korban jiwa atau luka-luka ataupun juga korban harta benda dari guncangan gempa tersebut.
Berjarak 24 menit kemudian, gempa berkekuatan 5,3 SR juga mengguncang Gorontalo pada Minggu pukul 11.00 WIB. Lokasi gempa pada 1,44 Lintang Utara (LU) dan 122,69 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa 108 km Barat Laut Gorontalo atau 212 km Timur Laut Tolitoli, Sulteng dengan kedalaman 25 km dan tidak borpotensi tsunami.
Gempa berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) juga mengguncang Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada Sabtu kemarin pukul 11:53:54 WIB.
Gempa berkekuatan 5,0 SR itu berlokasi pada 7.05 Lintang Selatan (LS) dan 129.53 Bujur Timur (BT).
Gempa itu berlokasi 223 Km Timur Laut Barat Laut Saumlaki dengan kedalaman 147 Km dan tidak berpotensi tsunami.
Pada hari sebelumnya, Jumat (2/10) gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) juga mengguncang kota Saumlaki dan sekitarnya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), pukul 11:11:23 WIB.
Pusat gempa berada pada 6,23 Lintang Selatan - 130,94 Bujur Timur atau 197 kilometer (km) arah barat laut Saumlaki pada kedalaman 80 km.
Gempa sempat dirasakan oleh sebagian warga dan membuat panik, terutama yang berada di bangunan berlantai dua.
Tadinya saya mengira hanya angin kencang, tapi kok jendela kaca bergetar dan lampu pada goyang, ujar salah seorang warga, Mila di Gorontalo, Minggu.
Gempa tersebut hanya sesaat dirasakan warga, sehingga warga langsung kembali ke dalam rumah masing-masing.
Gempa dengan kekuatan 7,7 SR pernah mengguncang wilayah Gorontalo pada November 2007 dan mengakibatkan ratusan rumah rusak dan seorang warga meninggal dunia. (red/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar