Sponsor

Selasa, Desember 15, 2009

40 Anggota TNI-Polri Kena AIDS

JEMBER, MP - Sebanyak 40 anggota TNI/Polri terinfeksi HIV/AIDS, selama tahun 2004 hingga 2009 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember, dr Olong Fajri Maulana, Selasa, dalam acara diskusi yang digelar Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) kabupaten dengan judul “Promosi Penurunan Stigma dan Diskriminasi Terhadap Penderita HIV/AIDS di Jember”.
“Ke-40 anggota TNI/Polri yang tertular HIV/AIDS diketahui saat mereka melakukan pemeriksaan di klinik `Voluntary Councelling and Test` (VCT) yang tersebar di Kabupaten Jember,” kata dr Olong.

Ia enggan menyebutkan apakah 40 anggota TNI/Polri tersebut berasal dari Kabupaten Jember atau sebagian berasal dari kabupaten lain. “Saya tidak bisa menyebutkan hal itu, yang pasti seluruhnya terdeteksi saat memeriksakan diri ke klinik VCT di Kabupaten Jember,” paparnya.

Menurut dia, data di Dinkes Jember menyebutkan jumlah penderita HIV/AIDS berdasarkan profesi di antaranya pekerja seks komersial (PSK) sebanyak 19 orang, ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya sebanyak 38 orang, buruh kasar sebanyak sembilan orang dan wiraswasta sebanyak 56 orang.

Ia menjelaskan, jumlah penderita HIV/AIDS sejak tahun 2004 hingga akhir Oktober 2009 tercatat sebanyak 261 orang, 53 di antaranya meninggal dunia. “Tren kasus HIV/AIDS di Jember cenderung meningkat karena banyak warga bersedia dengan sukarela memeriksakan diri ke klinik VCT di RSD dr Soebandi, RSD Balung dan Puskesmas Puger untuk menjalani tes HIV,” ujarnya.

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual, jarum suntik yang digunakan secara bersamaan untuk mengonsumsi narkotik dan transfusi darah yang terinfeksi HIV/AIDS. “Kami imbau masyarakat untuk tidak melakukan hubungan seksual yang menyimpang dan sering berganti pasangan, serta menjauhi narkoba,” paparnya.

Untuk itu, lanjut Olong, KPA berusaha melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran penularan virus yang mematikan tersebut. “Kabupaten Jember menduduki peringkat lima di Jatim untuk penularan HIV/AIDS, setelah Surabaya, Malang, Banyuwangi dan Tulungagung,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat yang memiliki potensi tertular HIV/AIDS bersedia untuk memeriksakan diri ke klinik VCT di Jember supaya dapat terdeteksi lebih dini, apakah yang bersangkutan positif HIV atau tidak.(red/*mtn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut