BANDUNG, MP - Saat usia tiga tahun jidat kanannya terbentur pintu, Heri Hermanto,21, kinilumpuh akibat tumur ganas. Tumor yang menyerang jidat itu mulai terasa usai menjalani perawatan sinar ultraviolet di RSHS Bandung.
Sukakesih,44, ibu kandung korban yang tinggal di Cicalengka Bandung, menjelaskan, dalam perawatan di RSHS Bandung, anaknya harus menjalani perawatan sinar ultraviolet sembilan kali. Setelah anjuran dokter itu dilaksanakan, Heri bukannya sembuh malah dia terserang lumpuh.
”Tumornya kini bukan hilang malah membesar dan nyaris menutup wajahnya,” kata dia. Tumor ganas yang menyerang anaknya, tak disangka kalau berawal dari benjolan kecil saat Heri terkena benturan pintu ketika usia tiga tahun. Setelah lima tahun benjolan di jidat itu terus membesar dan tahun 2007 dia dibawa ke RS Cicalengka Kabupaten Bandung. ” Dari rumah sakit ini dia dirujuk untuk dirawat di RSHS Bandung,”.
Selama dirawat di RSHS, Heri menjalani operasi plastik. Benjolan yang ada di jidat hilang namun sebulan kemudian tumbuh kembali. Heri yang sudah dirawat di rumah kembali dibawa ke rumah sakit. Kemudian setelah diperiksa medis, tim dokter menegaskan jika pasien itu terserang tumor ganas.
Enam bulan kemudian, Heri menjalani operasi kembali di RSHS Bandung, namun hasilnya dia bukan sembuh malah kini lumpuh dan tumornya semakin mengganas. Pihak RSHS, kata dia, malah menolak pasien Heri kemudian meminta untuk dirawat di RS Cicalengka yang semula merujuk Heri.
Direktur Utama RSHS Bandung, Rizal Chaidir, ketika dihubungi wartawan Kamis, membantah kalau pihaknya menolak pasien Heri yang tergolong tak mampu untuk dirawat kembali. ” Kami bukan menolak, tetapi ingin memberlakukan sistem rujukan yang lebih baik,” katanya.
Rujukan itu ada jenjangnya yang harus dilalui pasien. Kalau bisa dirawat di RS daerah, pasien itu tak perlu dirawat di RSHS, kata dia. ” Rumah sakit daerah harus bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di daerahnya,”. (red/*pk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar