PURWAKARTA, MP – Situs jejaring sosial, facebook kembali menelan korban. Kali ini, giliran Rahma Safitri, 19, mahasiswi Akademi Kebidananan (Akbid) Bakti Asih Purwakarta, hilang misterius.
Meski belum dipastikan siapa penculiknya, namun orang tua menduga, hilangnya Rahma diduga diakibatkan kedekatannya dengan sesorang yang dikenal lewat facebook.
Kedua orang tua Rahma, Riman, 42, dan Suliah, 40, warga Kampung Bunder Rt 05/02 Desa Bunder Kecamatan Jatiluhur, mengetahui anaknya itu sangat gemar Facebook.
Bahkan, kata Riman, putrinya itu tak kenal waktu, mulai dari pagi, siang, sore, malam, bahkan hingga subuh, selalu di depan komputer.
“Kadang-kadang saya juga sering kesal karena kalau sudah di depan komputer apalagi facebookan, hingga tak kenal waktu. Seakan lupa segalanya,” terangnya, Kamis (11/2).
Sepengetahuan keluarganya, Rahma tak punya pacar atau kenalan dekat seorang lelaki. Namun, kedua orang tuanya berfirasat, meski tanpa diketahui, dia memiliki teman dekat melalui jejaring itu.
Riman menuturkan, Rahma diduga hilang usai menghadiri sidang kasus pencopetan Handphone sebagai saksi korban di Pengadilan Negeri (PN) Purwakarta, Kamis (28/1).
Pada pukul 14.00 Wib, Rahma yang saat itu masih mengenakan pakaian seragam kuliah, menelpon orang tuanya meminta dijemput di Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta. Ternyata, usai sidang ia tak langsung pulang. Rahma menyempatkan diri mampir ke Kejari yang letaknya tak jauh dari Pengadilan Negeri, untuk mengambil barang bukti berupa HP milliknya.
Sekitar sepuluh menit kemudian, Riman, orang tuanya tiba di Kejari. Ia kembali menelpon anaknya untuk menanyakan keberadaannya. Namun, setelah beberapa kali ditelpon, HP milik Rahma tak dapat dihubungi. Setelah lama menunggu, Riman pun pulang kembali ke rumahnya.
Alangkah resahnya Riman dan sang istri, menunggu anaknya tak kunjung pulang hingga keesokan harinya. Berhari-hari ditunggu, putri kesayangannya itu tak kunjung kembali. Berbagai upaya dilakukan keluarga untuk mencari keberadaannya. Termasuk mencoba menanyakannya ke sejumlah teman-temannya di kampus. Tapi tak seorangpun yang mengetahui.
“Saya sendiri sudah mencoba mencari ke Jakarta, Bandung, Bogor, bahkan sudaranya di NTB sempat dihubungi namun Rahma tak ada di sana,” katanya.
Seminggu kemudian, sejak hilangnya anak pertama dari tiga bersaudara, kedua orang tuanya melaporkan kehilangan Rahma ke Mapolres Purwakarta.
Kendati demikian, orang tua korban sempat melontarkan kekesalannya karena saat laporan tidak diberi bukti pelaporan dari kepolisian.
Kapolres Purwakarta AKBP Hendro Pandowo mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait hilangnya Rahma. “Motif hilangnya korban belum diketahui, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” ujarnya.(red/*pk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar