BALI, M86 - Peringatan anda yang suka 'jajan' di sembarang lokasi di Pulau Bali. Sebaiknya harus lebih teliti dan waspada dalam memilih teman kencan saat 'jajan'. Karena saat ini 1.089 Pekerja Seks Komersial (PSK) di Bali terinfeksi virus mematikan HIV/AIDS.
Hal itu, terpapar dari data penelitian yang dilakukan tim dari Kementerian Kesehatan RI yang dihimpun Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali. Dari data penelitian ditemukan jumlah wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terinfeksi HIV/AIDS di Bali mencapai 1.089 orang.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 itu menyebutkan, seribu lebih PSK yang terinveksi HIV/AIDS itu meliputi 678 orang PSK langsung (beroperasi di lokalisasi) dan 411 orang lagi merupakan PSK tidak langsung.
Sedangkan proporsi ibu hamil yang terinfeksi HIV di Bali hingga kini adalah 0,5 - 1,5 persen. Fakta itu mengemuka pada Pelatihan Penyegaran Kader Desa Peduli AIDS di Gedung Wiswasabha Pratama Kantor Gubernur Bali.
Sekretaris KPA Provinsi Bali, Made Suprapta mengatakan perkembangan jumlah penderita HIV/AIDS di Bali sejak tahun 1987 hingga April 2011 ini. Selama rentang waktu itu, jumlah penderita HIV/AIDS di Bali tercatat 4,399 orang.
Dengan rincian, kasus AIDS 2.183 orang dan kasus HIV 2.216 orang. Unruk kasus AIDS, 373 orang di antaranya sudah meninggal dunia. Sementara untuk kasus HIV, 15 orang di antaranya sudah meninggal dunia. Ini berarti, sejak 1987 lalu kasus HIV/AIDS sudah merenggut 388 korban jiwa."Mengingat jumlah penderita HIV/AIDS dari kelompok PSK sangat tinggi, kami mengingatkan agar para pria yang suka ‘jajan’," Rabu (25/5).
Yang cukup mengejutkan di sembilan kabupten di Bali. Kota Denpasar menduduki peringkat pertama dengan jumlah penderita 1.949 orang. Selanjutnya, di Kabupaten Buleleng tercatat jumlah penderita HIV/AIDS 969 orang, Badung (719), Tabanan (258), Gianyar (205), Karangasem (115), Jembrana (75), Klungkung (58) dan Bangli tercatat 51 orang penderita HIV/AIDS.
Made Suprapta mengatakan, mayoritas penderita HIV/AIDS itu berasal dari kelompok heteroseksual dengan jumlah kasus 3.183 orang, IDU (768), homo/biseks (253), perinatal (108) dan tidak diketahui sumber penularannya 87 kasus. Sampai saat ini, belum ditemukan kasus HIV/AIDS yang penularannya dari transfusi darah.
"Berdasarkan dari kelompok umur, mayoritas penderita HIV/AIDS berasal dari kelompok umur produktif yakni umur 20-29 tahun dengan jumlah kasus 1.958 orang dan umur 30-39 tahun dengan jumlah kasus 1.546 orang," katanya. (red/*tdc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar