TULUNGAGUNG, M86 - Tim Gegana Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur (Brimob Polda Jatim) di Kediri meledakkan paket berisi telur busuk yang diduga bom karena tidak ingin menanggung risiko layaknya bom buku di Utan Kayu, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Paket mencurigakan tersebut ditemukan warga pada Minggu (1/5) petang. "Sepertinya, ada orang yang iseng menaruh paket di belakang baliho dekat jembatan Lembu Peteng," kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resort (Kabag Operasional Polres) Tulungagung, Kompol Subagyo.
Orang pertama yang mengetahui keberadaan paket mencurigakan itu adalah Gianto (28), pedagang nasi goreng yang biasa mangkal di sisi timur jembatan Sungai Ngrowo.
Ia saat itu tengah memasang tenda untuk warung nasi gorengnya, dan secara tidak sengaja menemukan dua kardus mie instan yang ditaruh agak tersembunyi di belakang papan baliho di sebelah timur jembatan.
Gianto penasaran dan mencoba mendekat. Namun, niatannya untuk memeriksa kedua kardus yang di taruh dengan posisi menumpuk itu segera diurungkan begitu melihat bungkusan tertutup rapat, sedangkan di sisi luar kardus terdapat tulisan berupa angka 02 dan 03.
Khawatir bungkusan mencurigakan itu adalah paket bom, Gianto bersama sejumlah warga lantas melaporkan temuan itu ke Polres Tulungagung.
Akhirnya, sejumlah polisi dari satuan intelijen, reserse dan kriminal, serta sejumlah perwira lainnya segera meluncur ke lokasi penemuan bungkusan menucurigakan tersebut.
Petugas tidak langsung membuka paket kardus itu. Mereka memasang garis polisi di sekitar lokasi penemuan lalu meminta bantuan penjinak bom (gegana) dari Brimob Kediri.
Setelah dipastikan lokasi steril, tim gegana mulai memeriksa bungkusan mencurigakan tersebut dengan menggunakan alat pendeteksi logam. Saat bungkusan berkode 02 diperiksa, alat pendeteksi logam berbunyi pertanda di dalam bungkusan ada logam.
Kecurigaan terhadap paket asing itupun meningkat. Seteah dilakukan rapat darurat antara tim gegana dengan Polres Tulungagung, maka diputuskan paket diledakkan.
Tim gegana tampak cekatan memasang alat dan kabel-kabel yang dihubungkan dengan paket tersebut. Tak lama kemudian, mereka meledakkan paket yang berdampak ikut merusak baliho yang menutupinya.
"Ternyata, paket tersebut berisi puluhan telor busuk dan beberapa buah sendok. Benda yang dideteksi alat pendeteksi logam hanya sendok, dan bukan bahan peledak," kata Subagyo.
Satu paket lainnya yang sudah diamankan lebih dahulu turut dibuka tim gegana, dan ternyata hanya berisi nasi. Menurut Subagyo, kemungkinan kedua bungkusan tersebut milik penumpang bus yang baru turun, dan sengaja disembunyikan di belakang baliho.
Hingga kedua paket diamankan polisi, si pemilik kedua paket tersebut belum diketahui. "Kami harap jangan ada lagi yang iseng dengan paket bom. Rakyat sudah panik dan jangan dibuat semakin panik lagi," demikian Subagyo. (red/*ant)
RI-Singapura Berkoordinasi untuk Bebaskan MT Gemini
JAKARTA, M86 - Pemerintah Indonesia akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Singapura untuk pembebasan Kapal MT Gemini yang membawa 13 warga negara Indonesia (WNI) yang dibajak perompak Somalia sejak Sabtu (30/4).
"Benar, ada kapal berbendera Singapura dari 25 ABK, 13 diantaranya WNI. Kita akan koordinasi dengan Singapura, sehingga kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan harus seizin pemerintah Singapura untuk kelibatan bersama-sama membebaskan sandera," kata Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di Jakarta.
Ia mengemukakan, upaya pembebasan kemungkinan akan dilakukan oleh Satuan Tugas TNI yang melakukan operasi militer di Somalia.
Dalam operasi militer pembebasan kapal Indonesia MV Sinar Kudus di Somalia, TNI mengerahkan satu kapal jenis Landing Platform Dock (LPD), yakni kapal besar untuk pendaratan besar-besaran pasukan dan peralatanya, dua kapal fregat, satu helikopter dan pasukan khusus yang terdiri atas unsur marinir TNI Angkatan Laut (AL), komando pasukan khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat (AD), dan Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).
Pemilik kapal MT Gemini, Glory Ship Management, menyatakan kapal itu direbut para perompak pada Sabtu pekan lalu (30/4), sewaktu kapal tersebut berlayar menuju kota pelabuhan Mombasa, di Kenya.
Pihak manajemen menyatakan, mereka yakin perompak merebut kapal MT Gemini yang berawak, diantaranya 13 WNI, lima warga Tiongkok, empat Korea Selatan dan tiga warga Myanmar. (red/*b8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar