MAMUJU, M86 - Harga beras yang dijualkan oleh para pedagang di pasar tradisional di Mamuju, Sulawesi Barat, kembali bergerak naik menjelang datangnya bulan Ramadhan 1432 Hijriah, Musawir, salah seorang pedagang beras di Mamuju, Sabtu, mengatakan, harga beras dari berbagai jenis umumnya bergerak naik setelah beberapa pekan lalu juga mengalami lonjakan.
"Dalam beberapa pekan terakhir, kondisi harga beras bergejelok tinggi. Seperti beras jenis mutiara saat ini harga jual berkisar Rp180.000/25 kilogram dari harga sebelumnya Rp170.000/25 kilogram,"kata dia.
Demikian pula dengan jenis beras cap Madina kata dia, juga mengalami pergesaran harga yang saat ini terpaksa dijual kepada masyarakat dengan kisaran Rp170.000/25 kilogram dari harga pekan lalu sekitar Rp160.000/25 kilogram. Begitupun beras cap sayur harga jualnya sudah mencapai Rp140.000/25 kilogram dari harga pekan lalu dengan harga Rp130.000/25 kilogram.
"Rata-rata kenaikan beras dari berbagai jenis naik sekitar Rp10.000/25 kilogram. Naiknya harga beras tersebut dimungkinkan karena harga beras yang dibeli oleh Bulog kepada petani juga naik,"kata dia.
Ia mengatakan, jika tidak salah harga beras mengalami lonjakan dalam sebulan terkahir terjadi dua kali perubahan harga yang pada awal Juli lalu para pedagang masih dapat menjual beras cap Madina dengan harga Rp155 ribu per 25 kilogram akhirnya naik menjadi Rp160 ribu per 25 kilogram dan saat ini kembali naik menjadi Rp170.000/25 kilogram.
Dia mengatakan, harga kebutuhan pokok seperti beras ini mengalami lonjakan setiap bulan Ramadhan sudah menjadi kelaziman dan bukan hanya beras yang bergejolak naik namun sejumlah kebutuhan sembako juga mengalami fluktuasi.
"Jika kami bertahan menjual dengan harga lama maka kami pasti rugi karena harga yang kami dapatkan dari distributor pun mengalami perubahan,"ungkapnya.
Naiknya harga beras dan kebutuhan sembako tersebut rupanya sangat memberatkan bagi masyarakat yang ekonominya sangat pas-pasan dalam menghadapi bulan ramadhan tahun ini.
"Kami yang memiliki pendapatan pas-pasan pasti merasakan beban ekonomi yang sulit. Makanya, kita berharap kondisi naiknya harga sejumlah sembako itu bisa diatasi oleh pemerintah,"pinta Ratna, salah seorang ibu rumah tangga di Mamuju.
Dia berharap pemerintah mampu mengatasi adanya kenaikan harga tersebut karena yang menjadi korban adalah masyarakat yang nilai ekonominya pas-pasan.(nez)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar