BOGOR, M86 - Keluarga pasien penderita Guillian Barre Syandrome (GBS), mengetuk hati para pengusaha yang memiliki akses sumber pendanaan dengan menginisiasi Gerakan Peduli GBS. Mereka akan mencoba beraudiensi dengan berbagai pihak untuk peduli terhadap pasien GBS, terutama mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu. Penyakit GBS yang menyerang syaraf tepi dan menyebabkan kelumpuhan mulai dari kaki menjalar hingga ke bagian tubuh lainnya. Penyembuhan penyakit ini memerlukan waktu lama dan biaya yang mahal.
"Saya sudah berkomunikasi dengan ayah Shafa (4 tahun 7 bulan), Pak Zukarnain yang juga menderita GBS sejak Oktober lalu," tutur Anto (42), ayah Azka (4), pasien GBS yang sejak 21 Juli hingga hari ini, Minggu (31/7), menjalani perawatan di Perinatal Intensive Care Unit Rumah Sakit Azra, Kota Bogor, Jawa Barat.
Hari ini, Zulkarnain berkunjung ke RS Azra untuk berbincang dengan Anto. Zulkarnain berharap, gerakan itu bisa menjadi cikal bakal lembaga yang peduli kepada pasien GBS karena penyakit langka yang disebabkan auto immune tubuh menyerang syaraf tepi itu.
"Dari teman-teman setelah bulan keempat kolaps tidak ada dana. Trasportasi, obat-obatan sebulan 1 juta. Kita tidak mau begitu terus," kata Zaulkarnain.(red/*kcm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar