JAKARTA, M86 - Setelah 10 bulan terbunuh dengan mengenaskan, jasad Kikim Komalasari, TKI asal Cianjur, Jawa Barat, baru dibawa pulang ke Indonesia, Kamis, (29/9). Jasad Kikim tiba di Jakarta pagi sekitar 10.00 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan 981 di Bandara Soekarno Hatta, Terminal II Lounge TKI.
Kikim Komalasari tewas dibunuh majikannya secara mengenaskan di Kota Abha, Arab Saudi, 2 September 2011. Tubuhnya ditemukan di sebuah tong sampah umum tiga hari sebelum Idul Adha, 5 November 2010. Informasi awal soal tewasnya Kikim ini disampaikan salah satu relawan Posko Perjuangan TKI PDI Perjuangan yang berada di Kota Abha.
Plt Ketua Korwil Arab Saudi PDI Perjuangan Sharief Rachmat menyambut positif kabar pemulangan jenazah itu. Meski begitu, Sharief berharap ini adalah kasus yang terakhir karena belakangan muncul penyakit "melupakan" kasus kekerasan pada TKI.
"Penegakkan hukum juga harus ditegakkan. Shaya Said Ali Al Gahtani (majikan) sebagai pelaku pembunuhan harus menerima ganjaran setimpal, sesuai UU Negara setempat, yaitu qishash (hukuman mati)," kata Sharief dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Rabu, 28 September 2011.
Kikim Komalasari diberangkatkan ke Arab Saudi pada 15 Juni 2009. Dia dikabarkan menjadi korban pembunuhan di Kota Abha, Arab Saudi. Kikim lahir di Cianjur, 9 Mei 1974, dan memegang paspor nomor AN 010821 masa berlaku 15 Juni 2009 sampai 15 Juni 2012.
Setelah dianiaya, Kikim dibunuh tiga hari sebelum Hari Raya Idul Adha 2010 oleh majikannya. Informasi awal soal tewasnya Kikim ini disampaikan salah satu relawan Pospertki PDI Perjuangan yang berada di Kota Abha. Dalam laporannya kepada pimpinan Korwil Arab Saudi PDI Perjuangan, Kikim dibunuh oleh majikannya dengan cara digorok lehernya. (cok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar