
Sebanyak 9.934 guru pegawai negeri sipil (PNS) dan guru bantu SD/MI di daerah terpencil di Jawa Barat mendapat insentif khusus untuk tambahan penghasilan mereka.
"Pemberian insentif kepada guru PNS dan guru bantu SD/MI di daerah terpencil sudah dilaksanakan di 19 kabupaten di Jabar," kata Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan di Bandung, Sabtu, 2 Mei 2009.
Jumlah guru PNS yang mendapat insentif itu sebanyak 9.208 orang dan guru bantu sebanyak 726 orang.
Insentif guru PNS yang bertugas di SD/ MI di daerah terpencil masing-masing Rp1 juta per orang per tahun, sedangkan untuk guru bantu di 16 kabupaten di Jawa Barat masing-masing sebesar Rp9 juta per tahun atau Rp750 ribu per bulan sebagai honor bulanan.
"Kami menyadari bahwa honor bulanan itu belum mencukupi biaya hidup sebulan, namun semangatnya telah kami mulai untuk memotivasi mereka," kata gubernur.
Pemberian insentif untuk guru PNS di daerah terpencil merupakan salah satu bentuk perhatian lebih dari Pemprov Jabar agar mereka meningkatkan pengabdian dan merasa dihargai karena telah bertugas di daerah terpencil.
Sebanyak 726 guru bantu yang memperoleh insentif di daerah terpencil adalah guru bantu yang diangkat Pemprov Jabar sebanyak 1.600 orang pada 2005 sehingga Pemprov Jabar mempunyai kewajiban untuk membayar honor bulanan kepada guru bantu itu.
"Dengan pengangkatan CPNS guru sampai 2008, tersisa 726 guru bantu lagi. Sedangkan guru bantu lain yang tidak bertugas di daerah terpencil adalah guru bantu yang diangkat pemkab/pemkot, honornya dibayar daerah masing-masing," katanya.
Ia juga mengatakan lulusan SD (kelas VI) pada 2008 sebanyak 691.342 orang dan sebanyak 527.881 orang melanjutkan ke SMP dan MTs sebanyak 103.468 orang.
Artinya 91,32 persen melanjutkan ke SMP dan MTs, sisanya memasuki pendidikan di pesantren dan ikut Kejar Paket B.
"Bagi yang tidak bersekolah kami upayakan terjaring melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)," katanya.
Sementara sekolah gratis untuk tingkat SD dan SMP saat ini, kata gubernur kian meingkatkan minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya,
"APBD Jabar sudah mengalokasikan 20 persen untuk sektor pendidikan, salah satunya disalurkan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan pencetakan buku pelajaran gratis mulai 2009," kata Heryawan.
Program pendidikan unggulan lain adalah pemberantasan buta huruf serta optimalisasi program Paket B dan C. "Pemberantasan buta hurup Jabar ditargetkan tuntas pada 2009. Hingga 2008 angka melek huruf Jabar mencapai 96,10 persen," kata Gubernur.** (mp/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar