BEKASI, MP - Sejumlah permukiman warga di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir hingga satu meter akibat luapan Kali Bekasi, Rabu pagi. Pengamat Bendung Kali Bekasi, Arsito mengatakan, perumahan yang tergenang air di sepanjang pinggir Kali Bekasi yakni Pondok Mitra Lestari, Pondok Gede Permai, Vila Nusa Indah, Kemang Ifi, Pondok Pekayon Indah, dan Vila Taman Kartini
"Kondisi air di Kali Bekasi sejak pukul 02.00 WIB mengalami status awas dengan ketinggian mencapai 18,96 meter, sedangkan debit limpasnya 425.775 meter kubik per detik," katanya, kemarin.
Tingginya curah hujan, katanya, terjadi sejak Rabu dinihari pukul 00.00 WIB, mengakibatkan bendung Kali Bekasi tidak mampu menampung aliran sungai Cikeas dan Cileungsi Bogor, sehingga air mulai menggenangi permukiman warga sekitar pukul 04.30 WIB
"Sebelumnya, petugas telah memberi peringatan dini kepada sekitar 50 perumahan warga melalui kepolisian, TNI, dan petugas RT maupun RW untuk mewaspadai terjadinya banjir," katanya.
Hingga berita ini dilaporkan pukul 15.00 WIB, Arsito mengaku belum mengetahui kapan debit air kali Bekasi akan mengalami penyusutan, akibat gangguan teknis komunikasi dengan petugas Bendung Kali Cikeas Bogor.
"Luapan air ini diluar prakiraan kami, karena masih dalam tahap pergantian ke musim panas sehingga saya pikir hal serupa juga dialami petugas di wilayah Bogor," katanya.
Sementara itu, pengurus RW 14 Perumahan Pondok Mitra Lestari, Oman Rachman (56) mengatakan, lebih kurang 300 kepala keluarga (KK) di RT 8, 14, dan 15 perumahan tersebut terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa.
"Air masuk ke dalam rumah warga sekitar pukul 05.00 WIB akibat luapan air Kali Bekasi. Bahkan tanggul kali setinggi dua meter pun jebol akibat didorong arus air," katanya.
Air dengan cepat mengalami peningkatan debit dan merendam lebih dari 80 persen kawasan tersebut. Ratusan warga yang panik memilih mengungsi sambil menyelamatkan benda berharga milik mereka ke tempat yang lebih aman.
Menurut Oman, banjir disebabkan oleh buruknya kondisi saluran air di lokasi perumahan serta makin berkurangnya daerah resapan air di Kota Bekasi.
"Tanggul yang jebol telah membuktikan kinerja penanganan banjir oleh pihak pengembang perumahan asal-asalan," katanya.
Di lokasi yang berbeda, Firman Wakil Ketua RW 23 Perumahan Vila Taman Kartini mengatakan, banjir di wilayah tersebut tidak hanya menggenangi 600 KK warga setempat tetapi meluap hingga ke ruas jalan raya Kartini Bekasi Timur.
"Hingga pukul 09.00 WIB akses di ruas jalan Kartini ditutup akibat genangan air setinggi satu meter dan sulit dilintasi kendaraan." katanya
Guna mengendalikan genangan air, kata Firman, Dinas Bina Marga Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah menyediakan dua alat pompa berkapasitas 500 liter kubik per detik
"Namun satu pompa dinamonya rusak dan tidak bisa difungsikan, idealnya alat penyedot air berkapasitas 3.000 liter kubik per detik agar penanganannya maksimal," katanya.
Akibat kondisi ini, ruas Jalan M Hasibuan yang menjadi jalur penghubung jalan Kartini mengalami kepadatan sepanjang hampir satu kilometer, karena sejumlah warga yang terkena banjir memanfaatkan bahu jalan menjadi lahan parkir kendaraan milik mereka.
Kepala Dinas Bina Marga Pemkot Bekasi, Lindon Tampubolon mengatakan, pihaknya telah mengerahkan bantuan dalam bentuk pengadaan perahu karet ke sejumlah perumahan yang terkena banjir
"Kami akan menambal tanggul yang jebol dengan menggunakan 1.500 lembar karung plasik yang tersedia," katanya.
Saat ini di Dinas Bina Marga, kata Lindon tersedia lima pompa air ukuran kecil dan besar, lima perahu karet serta tiga perahu viber batuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.** (mp/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar