Sponsor

Rabu, Juni 24, 2009

Pengawasan Alur Barito Diperketat

BANJARMASIN, MP - Guna terjaganya alat navigasi di ambang alur Sungai Barito, pihak petugas instansi terkait harus memperketat pengawasan dan pengamanan.

Hal tersebut diungkapkan Drs. H.Djumaderi Masrun, anggota Komisi III bidang pembangunan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Rabu (24/6).

H.Djumaderi Masrun, anggota Komisi III DPRD Kalsel dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga membidangi perhubungan tersebut, menyayangkan, atas berita hilangnya sejumlah alat navigasi di alur Barito.

"Mengenai hilangnya sejumlah alat navigasi seperti `manhole` pelampung suar (pungnsu) dan rambu suar (ramsu) di alur Sungai Barito beberapa waktu lalu, kita tidak bisa mengatakan siapa yang semestinya paling bertanggung atas kejadian itu," tandas wakil rakyat dari Fraksi PAN tersebut.

Namun untuk ke depan, pihak terkait seperti Administrator Pelabuhan (Adpel), Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) serta instansi lainnya agar lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan alur Sungai Barito guna keselamatan pelayaran, lanjutnya.

Begitu pula pihak yang merasa lalai dan mengakibatkan hilang atau rusaknya sejumlah alat navigasi tersebut agar sesegera mungkin melakukan penggantian guna keselamatan bersama dalam pelayaran, imbaunya.

Selain itu, aparat keamanan agar melakukan penyelidikan serta menindak tegas terhadap mereka yang terindikasi atau terbukti mencuri alat navigasi tersebut, demikian Djumaderi Masrun.

Sementara itu, Adpel Banjarmasin, Sufriman Djaffar, menyatakan, pihaknya sudah melakukan peningkatan pengawasan dan pengamanan, baik terhadap alat navigasi guna keselamatan dan kelancaran pelayaran maupun kapal-kapal yang berlayar di alur Sungai Barito.

“Namun mereka yang mencuri alat navigasi itu juga kelihatannya punya kelihaian dalam memanfaatkan waktu yang tak ada pengawasan. Padahal petugas Pandu juga hampir setiap saat melakukan patroli,” tuturnya.

"Walau kita tidak mengetahui siapa yang mencuri dan lalai sehingga rusak atau hilangnya sejumlah alat navigasi. Kita tetap akan melakukan penyelidikan," demikian Sufrisman.

Sebelumnya diberitakan, setidaknya ada tujuh pelampung suar yang hilang dan lima rambu suar yang rusak sebagai bagian dari alat navigasi di alur Sungai Barito.

Akibat kehilangan dan kerusakan sejumlah alat navigasi tersebut, yang diperkirakan terjadi sejak Januari hingga Mei 2009, maka secara material menimbulkan kerugian mencapai miliaran rupiah. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut