PONTIANAK, MP - Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kalimantan Barat, Darwin Muhammad mengatakan meski penerimaan melambat, namun realisasi pendapatan asli daerah (PAD) menunjukkan tren yang meningkat. "Pengaruh dari krisis ada, tapi kemungkinan kecenderungan naik karena akan memasuki tahun ajaran baru," katanya di Pontianak.
Menurut dia, pada tahun ajaran baru biasanya terjadi peningkatan pendapatan melalui bea balik nama kendaraan bermotor. seiring meningkatnya pembelian. "Anak sekolah atau yang akan masuk perguruan tinggi biasanya menggunakan kendaraan bermotor yang baru. Ini cukup signifikan dalam mendongkrak PAD," kata Darwin Muhammad.
Ia menambahkan, hingga kini PAD yang dihimpun sudah 39 persen dari target Rp518 miliar pada APBD murni tahun 2009. Sedangkan secara keseluruhan, pendapatan daerah yang diterima Kalimantan Barat sekitar 35 persen dari target di APBD murni tahun 2009. Pendapatan tersebut berasal dari PAD dan dana perimbangan untuk menunjang kegiatan pembangunan, serta belanja pegawai di provinsi ini. PAD Kalimantan Barat tersebar dalam berbagai item utama yakni pajak daerah, retribusi daerah, bagi laba usaha daerah, dan lain-lain pendapatan yang sah.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Syakirman menambahkan PAD provinsi ini mengalami peningkatan cukup signifikan dalam kurun waktu 2004 - 2007. "Rasionya rata-rata 24,72 persen setiap tahun," kata Syakirman yang mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kalbar ini.
Sementara itu, Darwin Muhammad optimistis membaiknya harga sejumlah komoditas perkebunan akan menggerakkan ekonomi masyarakat Kalimantan Barat terutama di pedesaan. "Kalau ekonomi membaik, perputaran uang dan kemampuan masyarakat ikut meningkat, sehingga dapat berdampak pada pendapatan daerah," katanya. (mp/*a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar