Sponsor

Minggu, Juni 21, 2009

Wacana Palangkaraya Ibukota Negara Kembali Mencuat

PALANGKARAYA, MP - Dalam sebuah seminar mengenai Kota Palangkaraya, Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali tedengar wacana Palangkaraya menjadi Ibukota negara Indonesia.

“Dengan adanya Wacana Kota Palangkaraya menjadi Ibu kota negara RI, seperti yang pernah digagas Presiden RI pertama, Soekarno maka kota Palangkaraya harus berdaya saing tinggi, pusat jasa, dan pariwisata yang tertata dengan baik,” kata Wali Kota Palangkaraya HM Riban Satia, seperti dilaporkan situs berita nasional.

Alasan Palangkaraya jadi ibukota negara, lantaran letaknya yang strategis di tengah-tengah nusantara dan aman dari gangguan gempa.

Menurut Wali Kota Riban Satia, dalam pembangunan Kota Palangkaraya harus mampu menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan keberlangsungan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi dan daya dukung.

Upaya tersebut dilakukan melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk pemukiman, kegiatan sosial, ekonomi untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan hidup.

Terbangunnya iklim berusaha yang konduktif didukung oleh tersedianya prasarana dan sarana yang memadai akan mendorong terbentuknya struktur perekonomian yang kokoh, berlandaskan keunggulan kompetitif di wilayah kota Palangkaraya.

Seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi ke-44 Pemerintah Kota Palangkaraya bertempat palace room Aquarius Boutique Hotel di Palangkaraya.

Ketua panitia seminar Sanijan S. Toenbak menuturkan seminar mulai berlangsung Jumat itu diikuti oleh 170 orang dari berbagai kalangan yang peduli dengan pembangunan kota Palangkaraya.

Antaranya seluruh pimpinan Universitas di Palangkaraya, Jajaran satu kerja pemerintah daerah kota provinsi, HIPMI, REI, DPR serta tokoh masyarakat mengikuti seminar ini.

Seminar mengambil tema mewujudkan kota Palangkaraya sebagai pusat pelayanan jasa dan wisata yang terencana, tertata dan berwawasan lingkungan, dengan moderator Prof. Dr. Dines Jayanegara, Msi dan Mariza Hamid.

Pembicara bapak M. Riban Satia, S. Sos, Msi Walikota Palangkaraya, Faisal Basri Pengamat Ekonomi UI, Dr. Ir. Danang Priadmojo, M. Aich Dekan Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara.

Dalam seminar itu juga diharapkan pimpinan daerah hendaknya melakukan pendekatan sebagai manejer ketimbang birokrat sehingga akan dapat menggali sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bisa menambah dana untuk pembangunan Kota Palangkaraya. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut