Sponsor

Minggu, Juli 12, 2009

Mantan Diplomat Madagaskar Dinobatkan Gelar Adat

PADANG, MP - Mantan diplomat di Madagaskar, Drs. Sutan Zubir Amin dinobatkan gelar kebesaran Adat Minangkabau Tuanku Magek Jabang Sutan Riayat Sah di Kenagarian Ampek Angkek Padusunan, Kecamatan Pariaman Utara, Sumatra Barat.

Penobatan gelar kebesaran Adat Minangkabau kepada putra asal Kota Pariaman (Sutan Zubir Amin) itu oleh Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Pagaruyung H. Sutan Muhammad Taufiq Thaib, S.H, Tuanku Muda Mahkota Alam.

Hadir dalam upacara penobatan gelar Adat itu, Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman dan Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim serta para raja di Minangkabau.

Dalam upacara penobatan gelar kebesaran itu, sekaligus dikukuhkan gelar Adat suku Melayu Mandailing Datuk Rajo Jambi kepada Sutan Zubir Amin yang juga pernah menjabat diplomat di Hongkong.

Sutan Zubir Amin mengatakan, gelar adat merupakan amanah yang harus dijalankannya dalam membimbing anak kemenakan dan kalangan ninik mamak (pimpinan adat, red).

"Saya ingin membina anak dan kemanakan di kampung halaman, serta memberikan sumbang pemikiran dalam pembenahan adat, khususnya di Pariaman," katanya singkat usai dinobatkan Tuanku Magek Jabang Sutan Riayat Sah.

Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Pagaruyung H. Sutan Muhammad Taufiq Thaib, S.H, menjelaskan, gelaran Tuanku Magek Jabang Sutan Riayat Sah, mempunyai satu wilayah kekuasaan wilayah pesisir Pariaman dan Tiku --sekarang masuk Kabupaten Agam--.

Dulunya adalah dengan gelaran Tuangku Anggun Nan Tungga Magek Jabang Nakhodo Bahar, artinya dari Nakhodo Bahar itu, ialah Nakhoda armada laut bagi Kerajaraan Pagaruyung waktu itu.

Awalnya Tuangku Anggun Nan Tungga Magek Jabang Nakhodo Bahar, katanya, berkedudukan di Tiku --wilayah Tiku-Pariaman-- tetapi pada masa pemerintahan Sutan Ahmad Sah Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Pagaruyung 1602-1680 M dipisahkan dengan kebesaran masing-masing.

Jadi, Tiku tetap memakai Tuangku Nan Tungga dan Pariaman memakai Tuanku Magek Jabang yang merupakan kebesaran bagi Pariaman.

"Dulu banyak orang-orang besar pada zaman dahulu yang mempunyai wilayah di pesisir Pariaman-Tiku. Ini merupakan akar budaya masyarakat kita, saatnya dihidupkan kembali kebesaran tersebut, satu upaya bagi anak dan kemenakan," katanya.

Menurutnya, Sutan Zubir Amin yang juga telah dikukuhkan gelarnya Adat sukunya, tentu sebagai pimpinan Adat di pesukuan Melayu Mandailing sehingga dapat melakukan pembinaan pada anak dan kemenakannya lahir dan bathin.

Terkait, Sutan Zubir juga seorang diplomat dan ustad yang bisa memberikan pengajian kepada masyarakat sehingga dapat merubah pola pikir generasi mendatang.

"Banyaknya kesediaan intelektual Minang yang mau menjadi pemangku Adat dalam pesukuannya, diharapkan anggapan selama ini terhadap ninik mamak SDM-nya kurang, sehingga secara bertahap akan terjawab," katanya.

Lebih jauh disampaikannya, bahwa dewasa ini banyak yang mengkhwatirkan, apakah Adat Minangkabau akan bertahan dengan perkembangan zaman sekarang.

Jawabannya, Insya-Allah akan tetap bertahan, katanya, apabila kemauan dan kesediaan kalangan intelektual mau memangku gelar Adat di tingkat pesukuannya.

"Sekarang sudah banyak pemangku gelar Adat di pesakuan yang kalibernya gubernur, wali kota dan bupati, tentu besar harapan bisa melakukan pembinaan terhadap anak dan kemenakan dalam menghadapi tantangan zaman," katanya. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut