Sponsor

Kamis, Oktober 01, 2009

Warga Padang Kesulitan Makanan

PADANG, MP - Warga Kota Padang pada Kamis (1/10) mulai kesulitan memperoleh makanan dan minuman karena warung-warung tutup serta pasokan air dari perusahaan air minum daerah tidak mengalir, sementara itu bantuan belum juga datang.

Sejak gempa yang terjadi pada Rabu sore (30/9), warga sudah mengeluarkan banyak energi, apalagi sejak Rabu malam hujan mengguyur Kota Padang. Akibatnya, pada Kamis pagi kondisi masyarakat benar-benar kelelahan dengan perut kosong.

"Warga mengharapkan bantuan makanan dan minuman segara datang. Tolong kirim kami makanan," kata Herman Nasir. Pada Rabu malam, jika pun warga tidur, mereka tidur di emperan rumah. Sejak Rabu malam hingga Kamis pagi, mereka masih takut masuk ke dalam rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.

Aktivitas ekonomi dan perdagangan juga lumpuh. "Tidak ada yang berdagang" katanya.

Komunikasi di Kota Padang juga masih terganggu karena hampir semua operator telepon seluler mengalami gangguan. Komunikasi yang bisa digunakan antara lain adalah telepon Telkom. Selain itu aliran listrik juga masih belum normal.

Sementara itu upaya evakuasi mayat oleh TNI terus dilakukan pada Kamis pagi. Namun mereka kesulitan karena terbatasnya alat-alat berat untuk melakukan evakuasi terutama di 11 kecamatan yang mengalami kerusakan parah.

Laporan terakhir dari RUSP M Jamil menyebutkan korban meninggal tercatat 49 orang.

Sementara itu, pada Kamis pagi, tiga menteri masing-masing Mendagri Mardiyanto, Menhub Jusman Syafi`i Jamal dan Menperind Fahmi Idris berangkat menuju Padang, Sumbar, untuk meninjau langsung kondisi para korban pasca gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter melanda wilayah itu Rabu (30/9) sore.

Ketiganya berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat khusus.

Bersamaan dengan itu, bantuan sosial seperti makanan dan obat-obatan juga diberangkatkan menggunakan pesawat angkut C-130 Hercules TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Dua pesawat Hercules, Fokker 50, dan helikopter mengangkut 40 ton bantuan logistik ke Padang. Dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, pesawat bertolak pukul 07.00 WIB.

Kepala Pusat Data dan Infomasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Handoko mengatakan pihaknya menyiapkan 35 ton bantuan berupa selimut, tenda, mesin genset, dan beberapa perlengkapan pendukung lainnya.

Selain dari BNPB, Departemen Kesehatan juga akan mengirim dua ton obat-obatan. Sementara, Departemen Sosial mengirim tiga ton makanan keluarga dan bayi.

"Yang ada di kita cukup banyak. Yang besok mau dibawa, yaitu obat-obatan dari Depkes ada dua ton, kemudian dari Depsos ada tiga ton ada family dan baby food(makanan bayi, red) ," paparnya.

BNPB berharap, seluruh bantuan logisltik tersebut bisa diangkut meski dilakukan secara bertahap.(red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut