Sponsor

Kamis, November 26, 2009

70.000 Warga Solo Potensial Terserang HIV/AIDS

SOLO, MP - Sekitar 70.000 dari 500.000 warga Kota Solo, Jawa Tengah, berpotensi terserang virus HIV/AIDS, penyakit yang belum ditemukan obatnya sampai sekarang, sehingga masyarakat diminta menerapkan pola hidup sehat.

"Saat ini Solo berada di posisi ketiga di Jawa Tengah dalam jumlah penderita HIV/AIDS," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta dr Siti Wahyuningsih, M Kes, pada sarasehan dalam rangka Hari AIDS se-Dunia di Balai Tawangarum Kompleks Perkantoran Balaikota Surakarta, baru-baru ini.

Ia mengatakan jumlah kasus HIV/AIDS di Solo dari Oktober 2005 sampai Oktober 2009 tercatat 306 kasus, dengan perincian HIV 137 orang, AIDS 169 orang, dan yang meninggal, baik untuk HIV maupun AIDS tercatat sebanyak 82 orang. Sampai saat ini ada 244 penderita HIV/AIDS yang masih hidup.

Penderita penyakit tersebut berdasarkan KTP bukan hanya dari Solo, melainkan juga dari daerah lain. Jumlah penderita dari Solo 46 orang (HIV) dan 40 orang (AIDS), di Boyolali 8 orang (HIV) dan 14 orang (AIDS), serta Sukoharjo 21 orang (HIV) dan 22 orang (AIDS).

Berdasarkan KTP Karanganyar, jumlah HIV 13 orang dan AIDS 21 orang, Wonogiri HIV delapan orang dan AIDS 17 orang, Klaten HIV 10 orang dan AIDS enam orang, Sragen HIV 10 orang dan AIDS 22 orang, serta luar daerah, HIV 21 orang dan penderita AIDS 26 orang.

Sementara itu, penderita HIV/AIDS (ODHA) Heny yang masih hidup, asal Wonogiri, mengatakan bahwa ia sudah empat tahun menderita penyakit tersebut dan sudah kehilangan putra dan suaminya. "Saya yang setiap hari bekerja sebagai guru semula juga tidak percaya ketika divonis menderita penyakit ini," katanya.

Ia mengatakan, pertama kali mengetahui hal itu, ia menjadi kurang bersemangat dalam menjalani hidup. Namun, setelah melewati masa sulit itu, ia kini berusaha memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar terhindar dari penyakit itu.

"Dengan sisa hidup saya ini, saya ingin berbuat baik dengan memberikan penyuluhan mengenai penyakit ini kepada masyarakat agar jangan sampai menderita penyakit seperti yang saya alami ini," katanya.

Sarasehan tersebut juga menghadirkan pembicara dari Tim Penanggulangan HIV/AIDS Rumah Sakit dr Moewardi Solo, yaitu dr Dhani Redhono, Sp PD, dan dibuka Sekwilda Kota Surakarta Boedi Soeharto. (red/*kcm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut