Sponsor

Sabtu, Mei 28, 2011

Pejabat Sangat Hafal Trik Menghindari Hukum

YOGYAKARTA, M86 - Pembersihan aparat korupsi sangat lamban dan terkesan sulit pelaksanannya karena para pejabat di instansi yang disasar sudah mengenali trik-trik supaya bisa menghindar dari jerat hukum.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dr Busyro Muqoddas menyatakan langkah radikal keluar dari kesulitan tersebut dengan memutus jaring pejabat dan politisi. Yang paling sederhana adalah melarang atau tidak menjadikan politisi atau aktivis partai politik menjadi pejabat publik seperti menteri dan pejabat tinggi lainnya.

“Jika tidak diatasi secara tegas, negara hanya melahirkan eksekutif, yudikatif, legislatif yang terjerat masalah, dan bangsa ini tidak bisa keluar dari masalah (korupsi),” kata dia dalam forum pertemuan civitas akademika dan pejabat dari alumni Universitas Islam Indonesia (UII).

Menurut dia jabatan apapun yang diorientasikan sebagai sumber dana parpol merusak kredibilitas dan sulit dijamin tidak terjadi korupsi.

Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Mahfud MD menegaskan pandangan Busyro Muqoddas.”Kalau tidak ada langkah-langkah yang jelas, Indonesia terus berada dalam bahaya. Pejabat sulit mengambil keputusan untuk menegakkan hukum secara tegas karena sudah tersandera oleh perbuatan atau kasus yang pernah dilakukan,” kata dia.

Namun para pejabat sangat mengetahui bagaimana trik-trik tidak terjerat hukum. Trik paling favorit adalah menghindari ada bekas atau barang bukti dan saksi atas tindak kejahatan. Karena itu, ruang-ruang pejabat publik cenderung ditiadakan alat yang bisa merekam bukti kejahatan seperti CCTV (Technologi Close Circuit Television). Kejahatan itu hanya diketahui dua pihak yang terlibat saja.

Rektor UII Prof Edy Suandi Hamid menyatakan tekadnya untuk menyusun grand design untuk bisa melepaskan diri dari sandera tersebut dengan melibatkan para alumni UII.
“Agar pelaksanaan keluar dari masalah bisa sukses, kita perlu kesepakatan untuk mulai dari titik nol atau melakukan pemutihan dengan berbagai pengaturannya,” ujar dia. (red/*prc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut