Sponsor

Selasa, Agustus 31, 2010

Jelang Lebaran, Wartawan Pemburu THR Berkeliaran

GORONTALO, MP - Menjelang lebaran, wartawan pemburu THR (Tunjangan Hari Raya) marak berkeliaran, mereka tak segan-segan meminta sumbangan atau menyodorkan proposal bantuan, mulai berkeliaran menjelang lebaran di Kabupaten Gorontalo. "Banyak dari mereka yang datang ke bagian Hubungan masyarakat (Humas) , untuk minta bantuan atau THR," ungkap Syafruddin, Kepala Bagian Humas Kabupaten Gorontalo, Selasa (31/8).

Bahkan pernah belum lama ini, dia didatangi oleh seseorang, yang mengaku wartawan TV One, salah satu televisi berita terkemuka ,orang ini, lanjutnya, langsung menyodorkan proposal.

Namun begitu Syafruddin `menggertak" dengan langsung menghubungi kontributor TV One yang sejak lama dikenalnya, orang itu pun langsung beranjak pergi.

Meski begitu, Syafruddin mengaku bahwa pemerintah daerah setempat, memang menyediakan THR kepada wartawan , hal ini juga lumrah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Berkeliarannya wartawan "abal-abal" ini, juga dibenarkan oleh Minarti , Wartawati salah satu media lokal di Gorontalo tersebut mengaku, pekan-pekan terakhir ini, mulai bermunculan segerombolan orang yang mengaku-aku wartawan .

"Umumya, umur mereka sudah terbilang tua, kira-kira di atas 40 tahun," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Kota Gorontalo, Cristopel Paino menyerukan imbauan kepada pemerintah daerah, agar tidak memberikan THR kepada wartawan.

"THR untuk wartawan seharusnya diberikan kepada perusahaan pers, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.04/MEN/1994 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan," ujarnya

Pemberian THR pada wartawan, oleh pihak manapun di luar perusahaan pers, lanjutnya, juga sama halnya dengan bentuk penyogokan atau memberi suap kepada wartawan, serta merusak mental dan mencemari independensi wartawan itu sendiri. (red/*ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Pengikut